Akhirnya Ricis pun memberikan penjelasan kenapa ia tidak mengirimkan buku itu pada Deddy.
"Mohon maaf saya potong. Aku tuh kemarin mau kirim, tapi pikiran aku adalah om orang sibuk, om gak baca buku. Jadi aku mau kasih saat kita ketemu langsung," jelas Ricis.
Mendengar kata-kata Ricis, Deddy pun menodongkan tangannya tanda meminta buku karena mereka sudah bertemu langsung.
"Gak dibawa, astaghfirullah hal adzim aku lupa," jawab Ricis salah tingkah.
"Tunggu, tunggu. Bukan masalah kirim, itu terbitnya kapan aja gue gak tahu, lo!" tambah Deddy lagi.
Seakan memperkeruh suasana, Ricis malah menyebut nama Raditya Dika yang juga menulis kata pengantar pada bukunya.
Ia mengaku menawarkan pada Radit, tapi tidak untuk Deddy.
"Tapi itu kan bukan tulisan om aja, ada tulisannya Bang Radit juga," jelas Ricis.
"Radit dikirim gak?" tanya Deddy.
"Aku tawarin. Kata dia nanti aja ricis aku lagi di luar, takutnya lagi sibuk, gak baca, takutnya gak nyampe," kata Ricis menirukan Radit.
"Radit ditawarin? Wow!" seru Deddy yang membuat Ricis harus kembali menenangkan Deddy.
(*)
Source | : | bangka pos |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar