GridPop.ID - Menjadi garda terdepan melawan virus corona tentu tugas yang mulia.
Namun, dibalik itu semua tanggung jawab para tenaga medis tidaklah mudah.
Selain itu, meski sudah mengabdikan jiwa dan raganya demi pasien banyak terjadi penolakan tenaga medis oleh warga.
Hal tersebut lantaran mereka kurang edukasi dan juga terlalu khawatir akan tertular virus corona.
Padahal semua tenaga medis sudah melakukan protokol kesehatan sesuai prosedur dan menggunakan APD lengkap demi melindungi dirinya.
Baru-baru ini, tiga perawat di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah terpaksa tinggal di rumah sakit setelah mereka diusir oleh pemilik indekos yang ditempati sebelumnya di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Direktur RSUD Bung Karno Solo Wahyu Indianto mengatakan, ketiga perawat tersebut untuk sementara tinggal di lantai lima rumah sakit.
Di lantai lima yang dipersiapkan itu, dapat digunakan untuk menampung sekitar 40 orang.
"Sekarang mereka tinggal sementara di rumah sakit. Di sana masih ada ruang yang bisa dipakai untuk menampung mereka," tutur Wahyu Indianto, Senin (27/4/2020).
Menurutnya, ketakutan warga terhadap keberadaan para perawat tersebut dianggap tidak masuk akal.
Sebab, mereka saat menangani pasien sudah dilengkapi dengan alat pelindung diri yang maksimal.
"Ke luar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ungkap dia.
Karena itu, ia sangat menyayangkan reaksi berlebihan dari warga tersebut.
Terlebih, selama ini mereka sudah berjuang untuk membantu keselamatan para pasien yang sakit.
Terpisah, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga menyesalkan sikap warga yang melakukan penolakan dan pengusiran terhadap tempat tinggal perawat itu.
Bahkan, ia menilai perbuatan warga tersebut dianggap sudah keterlaluan dan tidak manusiawi.
"Tidak manusiawi kalau sampai ada perawat ditolak dalam satu daerah itu. Itu keterlaluan," terang Rudy.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar