GridPop.ID - Keretakan rumah tangga Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari tengah beredar luas.
Bahkan, isu tersebut telah diramalkan sebelumnya sejak kasus ikan asin jadi sorotan.
Pasalnya, Barbie Kumalasari kerap mengaku rindu sosok Galih Ginanjar yang kini mendekam di balik jeruji besi.
Namun, rupanya kabar kedekatan Barbie Kumalasari dengan sederet pria seperti Kriss Hatta hingga Irfan Sbaztian menambah keruh prahara pernikahannya dengan Galih Ginanjar.
Seakan menyulut api dengan bensin, Barbie Kumalasari malah membenarkan jika dirinya memang sudah berniat menceraikan Galih Ginanjar.
Hal ini diungkap Barbie secara blak-blakan saat menghadiri acara Hotman Paris Show yang tayang di Youtube pada Rabu (06/11/2019) lalu.
"Masih setengah-setengah lah bang, so-so.
"60 persen sih udah kepikiran. Misalnya kepikiran kan boleh-boleh aja," ungkap Barbie Kumalasari.
Santernya isu perceraian Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar sampai membuat seorang anak indigo bernama Justine, angkat bicara.
Melalui acara Pagi-pagi Pasti Happy yang tayang di kanal Youtube Trans TV pada Kamis (07/11/2019) kemarin, Justine memprediksi nasib rumah tangga Barbie dan Galih.
"Kalau aku prediksi ya Barbie, kamu sama Galih gak akan bertahan," ungkap Justine.
Justine mengatakan, hubungan asmara Barbie tak mampu bertahan karena Galih disebutnya akan menjalani hukuman penjara yang cukup panjang.
"Karena perjalanannya akan lama, hukumannya akan lama, 6 tahun.
"Barbie tidak akan kuat menahan itu," lanjut Justine.
Bahkan Justine memprediksi, jika runtuhnya rumah tangga Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar tinggal menghitung hari saja.
"Bulan depan udah cari yang lain kali ya.
"Berpisah dan bercerai," cetusnya.
Saat ditanya-tanya dengan lelaki mana Barbie Kumalasari menjatuhkan pelukannya, sang indigo menyebut seorang aktor yang belakangan ini disebut dekat dengan Barbie.
"Sama Kriss, karena dia suka sama kedewasaannya, cara bicaranya, sikapnya," pungkas Justine.
(*)
Source | : | GridStar |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar