GridPop.ID - Ashraf Sincalir memang sudah berpulang ke hadapan Sang Pencipta.
Namun, tak dipungkiri meninggalnya Ashraf Sincalir masih menysiakan duka mendalam bagi keluarganya.
Tak hanya Bunga Citra Lestari (BCL) dan Noah Sinclair, kedua orang tua Ashraf pun tak kalah terpukul menghadapi kenyataan pahit tersebut.
Sang ayah, Mohamed Sinclair mencurahkan isi hatinya soal putranya.
Melalui laman Instagram pribadinya, Mohamed Sinclair kembali menulis untaian kalimat dan menyematkan potret anak sulungnya, Ashraf Sinclair.
Hal tersebut juga dirasakan oleh mertua BCL, Mohamed Sinclair.
Melalui laman Instagram pribadinya, Mohamed Sinclair kembali menulis untaian kalimat dan menyematkan potret anak sulungnya, Ashraf Sinclair.
Dalam keterangan tersebut, Mohamed Sinclair menuliskan keterangan yang menyayat hati.
Diungkapkan ayah mertua BCL bahwa dirinya masih rutin menggelar tahlilan.
Mohamed Sinclair pun mengatakan sempat memalsukan senyum lantaran masih merasa terpukul.
"Sebuah Kehilangan-Pendapat Seorang Ayah
Hampir dua minggu sejak kamu pergi meninggalkan kami tiba-tiba, Ash. Semalam adalah tahlil terakhir, setidaknya sampai 40 hari. Saya banyak ditanya tentang bagaimana perasaan saya di pemakamanmu, Saya mengatakan saya tak mampu berkata apapun untuk mendeskripsikan perasaan saya- tetapi bagaimana perasaan saya saat ini?
Saya bisa berhenti sejenak untuk melihat lebih dalam untuk menjawabnya. Mati rasa, tepatnya. Saya dapat melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi sebagian besar warna hidup saya menghilang. Saya bisa tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman-teman dan keluarga,dan berpose wefie di tahlil tetapi sebagian besar saya lakukan karena memang harus saya lakukan; senyum saya tadi malam adalah senyum paling terpaksa daripada biasanya.
Tak sampai di situ saja, Mohamed Sinclair pun menuturkan kalau dirinya mendapat sebuah surel.
Surel tersebut berisi curahan hati seorang ayah yang juga mengalami peristiwa serupa dengan Mohamed Sinclair.
"Saya masih selalu tersentuh oleh apa yang orang-orang katakan, sering kali sama sekali tidak dikenal, mengatakan pada saya bagaimana Ashraf telah mempengaruhi hidup mereka dengan berbagai cara. Salah satu orang meluangkan waktu untuk menulis sebuah surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email, dia tak mengetahui Ashraf atau Bunga tetapi dia merasakan sakitnya seorang ayah kehilangan anaknya dan dia meluangkan waktu untuk menghubungi saya.
Terimakasih pak. Saya benar-benar tersentuh dengan perlakuannya, dan perlakuan-perlakuan dari yang lain. Saya mencoba untuk membalas semua ucapan belasungkawa yang membanjiri, sebagai bentuk terapi dan menjaga diri saya terutama di hari-hari awal.
Hatinya belum sepenuhnya pulih, ayah mertua BCL bahkan rela menukar nyawanya untuk menggantikan takdir Ashraf Sinclair.
Meski begitu, Mohamed Sinclair sadar bahwa semua akan kembali pada waktunya.
Menyoal ketangguhan sang menantu dan cucunya, ayah Ashraf Sinclair itu juga tak mampu mengungkapnya.
"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan, kesedihan datang menyapu saya; kadang-kadang cukup kecil dan saya bisa menahan air mata, dan kadang membiarkan saya menangis tersedu-sedu. Kemudian secepat itu datang, mereda dan meninggalkan saya dan ketenangan mulai datang- kadang lebih kacau di beberapa hal, tetapi lebih menenangkan. Jika hal itu yang terjadi pada saya, lalu bagaimana menjadi Bunga, wanita yang kuat dan luar biasa itu, dan Noah yang masih 9 tahun?"
Tak bisa memutar kembali waktu, laiknya seorang ayah, Mohamed Sinclair mengaku tak kuasa mengubah apa yang telah terjadi.
"Satu hal yang paling menyakitkan bukanlah perasaan "mengapa" tetapi ketidakberdayaan. Tidak berdaya untuk meringankan kepedihan orang lain, tidak berdaya karena tidak mampu memutar balik waktu, bahkan untuk dapat menawarkan diri sebagai imbalan bagi hidupnya, seperti yang dilakukan orang tua manapun, tanpa berpikir dan secepat detak jantung.
Kini, hanya kenangan yang tersisa dari mendiang anaknya.
Di akhir kata, Mohamed Sinclair juga tak lupa menyematkan doa untuk Ashraf Sinclair.
"Ashraf tersayang, kamu tiba-tiba pergi begitu saja dari kehidupan kami, dan kami sebagai teman dan keluarga masih berjuang untuk menerima itu. Meskipun kami berduka, kamu sekarang telah jauh dari jangkauan kami. Kamu telah ada dimana seharusnya berada, selain mendoakanmu, ada hal kecil yang dapat kami lakukan, selain menanggung yang tak tertanggungkan..
sampai, seiring waktu semua menjadi lebih mudah dan kami bisa, dengan senyuman sedih, melihat kembali memori tentang apa yang telah kamu lakukan, sambil berterimakasih untuk semua yang kamu bawa pada hidup kami selama 40 tahunmu. Tuhan memberkatimu Ashraf dan terima kasih atas segalanya," tulis Mohamed Sinclair.
Kita doakan saja ya agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar