Sebuah kemitraan antara Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia (CSIRO) dan Institut Virologi Wuhan, memasukan penelitiannya ke dalam patogen mematikan pada kelelawar.
Laporan itu memiliki bukti penularan dari manusia-manusia pada awal Desember, namun mereka membantahnya bahwa itu bisa menyebar hingga 20 Januari.
Sehingga sebelum mereka melakukan penanggulangan, penyebaran sudah terjadi.
Pada saat yang sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga membiarkan hal itu terjadi, sementara negara yang siap lebih awal adalah Taiwan.
Para Pejabat Taiwan sudah khawatir sejak 31 Desember, juga Hong Kong pada 4 Januari, sehingga keduanya memiliki jumlah kasus yang cukup sedikit dibandingkan lainnya.
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar