"Kamu tahu gak hukumnya apa?" tanya Uya Kuya pada Nino Kuya.
"Tahu lah," jawab Nino Kuya.
"Terus kalau udh tahu kenapa dikerjain? Tapi ya udahlah gak apa-apa," imbuh Uya Kuya.
Ucapan Uya Kuya lagi-lagi membuat Astrid Kuya marah besar.
"Kok terlanjur dari mana? Kamu kan bapaknya, bisa kasih tahu yang bener dong," ujar Astrid Kuya geram.
"Kamu tato ini berapa harganya?" tanya Uya Kuya.
"Rp 1.750.000," jawab Nino Kuya polos.
"Lah, harusnya kamu tawar dong," seloroh Uya Kuya berusaha mencairkan situasi yang memanas.
Namun ucapan Uya Kuya ini malah makin membuat Astrid Kuya emosi.
"Kamu jangan bercanda sama aku. Ini penting. Gak bisa sholat ! Gak bisa diterima Allah," tegas Astrid Kuya.
Kemudian, Astrid Kuya meminta Nino Kuya untuk menunjukkan tato di lengannya itu.
"Sini mana lihat tatonya, sini," ujar Astrid Kuya sambil menampar-nampar tangan sang anak.
"Ini aku bentuk menghargai karya seni," jawab Nino Kuya santai.
"Seni, seni, tapi kan bisa di bagian yang lain," tegas Astrid Kuya.
"Ngerti gak sih perasaan mama gara-gara ini? Kamu bener-bener udah ngecewain mama tahu," imbunya sambil menangis.
"Emang mama pernah ngajarin kamu begini? Emang mama pernah ngajarin yang jelek-jelek supaya kamu begini?" ujarnya lagi.
"Mama itu selalu ngajarin kamu jadi anak yang baik. Kamu tega sama mama?" tambahnya.
Source | : | Tribunnews Bogor |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar