GridPop.ID - Kehadiran buah hati menjadi salah satu yang dinanti-nantikan oleh pasangan yang telah menikah.
Namun, beberapa pasangan justru harus bersabar lantaran tak kunjung mendapatkan keturunan.
Seperti yang terjadi pada April Jasmine, istri dari ustaz kondang yang dikenal dengan nama Ustaz Solmed.
Nama Ustaz kondang Soleh Mahmoed alias Ustaz Solmed memang sudah dikenal luas.
Ia mulai dikenal luas ketika membintangi sinetron Pesantren & Rock ‘n Roll pada 2011 lalu.
Selain beradu peran dengan Ali Syakieb sebagai pemeran utama, Ustaz Solmed juga bertemu dengan April Jasmine dalam sinetron tersebut.
Pertemuan tersbeut akhirnya berlangsung ke pernikahan pada 11 November 2011 silam.
Rumah tangga keduanya juga sangat harmonis.
Namun di balik keharmonisan tersebut, ada kisah pahit yang harus dilalui pasangan tersebut.
Awal menikah, April Jasmine ternyata sempat meminta sang suami untuk menikah lagi.
Hal ini ia ungkapkan dalam acara Alvin & Friends pada 13 Mei 2019.
Kepada Alvin Adam, April Jasmine mengizinkan sang suami menikah lagi ketika usia pernikahan mereka baru memasuki tahun pertama.
Bukan tanpa alasan, ternyata April Jasmine sempat divonis sulit memiliki keturunan.
Saat itu, dokter menyatakan bahwa dirinya mengalami penyumbatan di organnya sehingga sulit memiliki anak secara normal.
Mendengar penjelasan sang dokter, April Jasmine pun mengaku bahwa perasaannya hancur.
"Waktu itu udah setahun nikah, akhirnya kita periksa ke dokter.
Dokter menyatakan saya ada PCOS, ada penyumbatan segala macem dan akan sulit untuk punya anak. Rasanya drop banget," kata April Jasmine.
Tak mau berpangku tangan, April sebelumnya ragu untuk menjalani operasi akhirnya bersedia melakukannya agar bisa segera punya anak.
"Akhirnya harus diangkat satu tuba falopi bagian kiri. Masih bisa punya kesempatan hamil dengan satu tuba. Tapi tuba ini juga nggak sempurna keadaannya," April menambahkan.
April juga mengungkapkan jika setelah operasi dirinya mengalami sakit luar biasa.
Tak cuma itu, operasi ini rupanya menuntut April harus segera mengandung sesegera mungkin jika tak ingin menjalani operasi ulang.
Padahal, untuk sekali operasi saja, ia harus menanggung sakit luar biasa yang bahkan melebihi sakitnya operasi caesar.
"Jadi, waktu itu aku dibius total ya terus ustaz menemui dokter. Dokter bilang cuma ada waktu sekian bulan harus ada kehamilan kalau nggak harus operasi ulang," ujarnya lagi.
"Dan operasi ini bisa dibilang lebih sakit dari operasi caesar rasanya," imbuhnya.
Di tengah rasa sakit yang dirasakannya, April Jasmine sekali lagi harus menahan tekanan lantaran keluarga Ustaz Solmed mendesaknya untuk segera memiliki momongan.
"April lebih mikirin saya sebetulnya. Saya kan anak tunggal. Orang tua pengen punya cucu segala macem," tutur Ustaz Solmed kepada sang host, Alvin Adam.
Meski begitu, sang ustaz sendiri tak mau memaksakan kehendak karena mengetahui kondisi istrinya yang masih berjuang mati-matian melawan penyakit.
Saat itulah April Jasmine meminta ustaz Solmed untuk menikah lagi.
"Kabarnya saat berjuang melawan penyakit itu, April sempat mengizinkan ustaz untuk menikah lagi?" cecar Alvin Adam.
"Iya," jawab April seraya mengangguk.
"Luar biasa, nih!" sahut sang host tak percaya.
"Dia berpikir 'Jika kamu harus menikah dengan orang lain gapapa'," tutur Ustaz Solmed menirukan permintaan istrinya kala itu.
Melihat kesetiaannya diuji, Ustaz Solmed rupanya memilih untuk menolak permintaan sang istri.
Ia bahkan bertekad akan menemani April Jasmine hingga tiba waktunya nanti diberi keturunan.
"Saya nggak mau saya bilang. Sampai hari ini saya tidak punya niat itu. Sampai hari ini saya masih setia dengan kamu.
Dah saya temani kamu sampai Allah izinkan punya anak keturunan. Akhirnya Allah kasih," kenangnya.
"Setelah Allah kasih saya tunggu izin yang kedua. Ternyata nggak dikasih," selorohnya yang disambut gelak tawa dari sang istri.
Kini keduanya sudah dikaruniai 3 orang putra.
Anak pertama mereka, Sulthan Mahmoed Qusyairi lahir pada tahun 2013 lalu.
Setelah itu, mereka dikaruniai putra kembar yang lahir pada April 2018 lalu dan diberi nama Aqil Mahmoed Sibawaih dan Mahier Mahmoed Syairoziy.(*)
Source | : | Wiken |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar