GridPop.ID - Virus Corona menjadi pandemi menakutkan bagi seluruh dunia.
Bahkan di Indonesia sendiri pasien positif covid-19 terus bertambah.
Menurut data percepatan penanganan covid-19 per hari ini Minggu (10/5/2020) sudah sebanyak 14.032 kasus terkonfirmasi corona.
Kisah pilu dialami oleh seroang perawat yang harus rela menghabiskan waktunya di rumah sakit.
Salah satunya seorang perawat menangis sejadi-jadinya ketika mengingat perubahan besar yang terjadi dalam pekerjaannya.
Banyak orang yang terwabah Covid-19 sehingga membanjiri rumah sakit.
Mellissa Steiner perawat ICU dari Southeast, Michigan, AS mengungkapkan dalam video yang ia rekam.
Perempuan ini terlihat menangis karena melakukan pekerjaan hingga 13 jam dalam sehari.
Selain itu, ia juga memberi peringatan pada orang-orang agar tetap waspada terhadap virus corona.
Melansir Suar.id, menurut LinkedIn, Mellissa Steiner sebagai perawat yang terdaftar di Beaumont Health.
"Aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi selama 13 jam terakhir."
"Sejujurnya kawan-kawan, rasanya seperti saya sedang bekerja di zona perang," kata perawat itu sambil berlinang air mata.
"Saya benar-benar terisolasi dari anggota tim saya, sumber daya terbatas, persediaan terbatas, respon terbatas dari dokter karena mereka sama kewalahannya dengan kita yang berurusan dengan banyak hal lain."
This is an ICU Nurse in Southeast, MI after working 13 hrs treating 2 critically ill COVID patients on the vent by herself.
"It honestly felt like I was working in a war zone...I'm already breaking so people please take this seriously" ????
A HERO
LISTEN TO HER! ???? pic.twitter.com/dNFbPN0fpd
— StanceGrounded (@_SJPeace_) March 26, 2020
"Jadi pada dasarnya saya hanya menghabiskan 13 jam terakhir seperti merawat dua pasien Covid-19 yang sakit parah di ventilator."
"Mungkin hal ini adalah kegiatan saya yang baru untuk beberapa bulan ke depan, tindakan ini dibutuhkan agar virus mereda."
"Jadi, demi banyak orang, tolong anggap ini serius," dia melanjutkan.
Michigan adalah negara bagian dengan jumlah kasus terbanyak kelima di Amerika.
(*)
Source | : | GridStar |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Popi |
Komentar