Menanggapi video itu, Jerinx SID pun 'melabrak Syarif Zapata melalui direct message Instagram.
"Udah dapet brp dari adSense? Sini transfer, mau saya kirim ke penderita CV di NTB," tulis Jerinx.
Ia juga memposting percakapan itu di Insta Story dengan meledek sang Youtuber dengan bahasa kasar.
Kemudian Jerinx mengajak pendukungnya untuk melakukan spam di akun Instagram sang Youtuber.
"Ini Youtuber pro-Kompas TV yg mencoba menjadikan saya "lelucon" agar saya terlihat "halu". Jangan report akunnya, cukup spam aja sampai dia mamp**/bikin video permintaan maaf," tulisnya lagi sambil memposting akun Instagram Syarif Zapata.
Pesan itu rupanya dibalas oleh Syarif Zapata namun tidak diposting lagi oleh Jerinx.
Pada DM, Syarif Zapata menyarankan Jerinx untuk mengurangi main IG dan mulai menulis materi untuk debat.
"Woy sabar. Ini Senen, Gw mustu Gawe.... Gak semua orang bisa mianan IG dan TIK TOK seharian kayak lu Bli. Mungkin lu baiknya kurangi dikit mainan IG dan mulai nulis catetan buat debat-debat tipi berikutnya. Biar gak belepotan lagi.
Btw masih nyumbang duit bli.. Gw pikir lu lebih milih ngajarin mancing dari pada ngasih ikan? Adsense gw masih dikit, coba tolong bilangin ke fans lu kalo udah mampir ke lapak orang suruh sekalian nonton iklan nya juga jangan cuma bisa menggonggong gak karu karuan seperti pengikut fanatik buta.
Udah banyak contohnya soalnya di Pilpres kalapn lalu. Jadi DeJaVu Gw," balasnya.
Kemudian Jerinx pun membalas pesan tersebut dengan kata-kata yang kasar.
Bahkan Jerinx mengancam kalau Syarif Zapata tak akan aman meski berada di luar negeri.
"Apa untunya kau bikin video ttg 'cacat' saya di situasi ini? Tujuanmu apa an****? Jangan kau pikir dirimu aman di sana ya. Karma is real. If someone smash a bottle to ur empty skull someday soon, thats me," balas Jerix.
Kemudian Syarif Zapata pun menulis tulisan panjang di Insta Story untuk menyindir Jerinx yang terkesan anti kritik.
"Tak kusangka pandai juga kau meramu kata 'cacat', 'lelucon'? Seolah sekarang kau adalah korban. Bagaimana dengan hati orang-orang yang kepercayaannya kau sebut adalah suatu konspirasi belaka?
Seandainya kau anti di kritik, BERHENTI mengkritik. Seandainya kau tidak bisa mendengar orang berpendapat, BERHENTI meneriakan kebebasan berpendapat.
Jangan menasehatiku akan Karma yang PAHIT. Karena aku adalah bagian dari Karma pahitmu. Kau mungkin bisa 'bermain angka' menaikkan like vs dislike dengan menggerakan masamu.
Tapi satu yang kutahu, kau Takkan lagi menjadi kau yang dulu," tulisnya. (*)
Source | : | Banjarmasin Post |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar