Dia melakukan learning by doing beberapa tahun. Di Cotton.Inc, ia menjual kembang gula, es krim, dan kopi. Awal es krim dibuatnya dengan diakali karena tidak punya freezer. Ia menggunakan kulkas biasa maka diakalai dengan kemasan kecil- kecil.
Sarah mengemas kecil agar bisa muat di tempat terbatas. Keuntungan kafe nampak sudah lumayan, maka dia putar uang keuntungan buat membeli freezer. Begitu seterusnya, setiap ada keuntungan, dia akan putarkan ke dalam bisnis lagi.
Sampai Sarah mampu membeli neon box untuk berpromosi. Tiap malam, kini, nama kafenya dapat terlihat jelas. Dengan begitu anak muda akan datang dan nongkrong sampai malam. Alhamdulillah, dia bersyukur karena ramai sekali, bahkan kafe Cotton Inc terkenal seantero Malang dan luar kota.
Anak pertama dari tiga saudara yang telah bekerja sangat keras. Enam bulan berlalu, Sarah mulai tau pola bisnis, sampai membangun lebih baik. Dari manajemen sampai organisasi dikembangkan Sarah kembali. Tempatnya semakin banyak diliput sampai mendapatkan banyak pengunjung.
Mendirikan Restoran
Cotton Inc sukses tidak membuat Sarah berhenti. Dia memulai kafe baru bernama Keylabs Cafe. Bila Cotton Inc menspesialkan menu gulali kapas.
Maka Keylabs Cafe mengunggulkan menu ice cream nitrogen. Kafe kedua juga sama- sama membludak sampai diluar ekspektasi.
Dia lalu berekspansi sampai ke Bali. Kembali Sara membuka kafe lain bernama Astep Bistro. Tidak berhenti sampai di situ, Sarah ikut join membangun restoran sate Taichan Goreng.
Ada dua lokasi di Malang dan Surabaya. Semua berkat sukses membentu pola berbisnis yang sesuai kebutuhannya.
Sarah belum puas karena telah menemukan polanya. Bisnis berikutnya ia membuka usaha kosmetik bernama Hair Repair by Sarah Keihl.
Gadis cantik ini lantas melanjutkan kerja sama membangun restoran mie. Namanya Mie Bangcad yang dibuka sejak 2011, menghasilkan lebih banyak daripada bayangan.
Sarah mampu membeli mobil mewah, membangun rumah dan punya apartemen. Sudah tidak lagi merepotkan orang tua.
"Paling penting adalah doa orangtua, karena doa tersebut Insya Allah akan melancarkan segala urusan," jelasnya.
Pengorbanan bisnis dilakukan Sarah terbayar di masa depan. Waktu tidur yang telah hilang, kini telah kembali, dan bahkan dia dapat berlibur sampai keluar negeri.
Tentu Sarah bukan tipikal yang senang berdiam diri. Ia akan kembali mengerjakan bisnisnya atau menjadi pembicara ke kampus- kampus.
Ia selalu memotivasi mahasiswa untuk memulai bisnis.
"Saya orang yang ambisius, untuk itu setiap pagi bangun tidur harus ada yang dikerjakan, jangan ada haris yang terbuang sia- sia," ujarnya kepada pewarta Malang Post Online. (*)
Source | : | Wartakotalive.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar