Informasi dari video viral di media sosial itu menyebutkan, kejadian gancet di antara dua pria tersebut berlangsung di Kongo, Afrika.
Terlihat pasangan ini bagian tubuh dari pinggang ke bawah ditutupi sarung.
Beberapa orang di sekitarnya terlihat menasehati, bahkan ada seorang perempuan yang tak segan-segan memarahi dan menghujat mereka.
Tak lama kemudian, pasangan ini berdiri lalu berjalan keluar rumah dengan meringis kesakitan.
Mereka dimasukkan ke dalam mobil untuk kemudian diantar ke rumah sakit.
Sebelumnya juga diberitakan, beredar video viral yang memperlihatkan seorang pria berada di atas tubuh seorang wanita, dengan tubuh dibalut selimut, viral di media sosial.
Video tersebut tidak biasa, karena pasangan ini dalam kondisi "lengket", yakni alat vital si pria lengket dengan organ intim si wanita, tak bisa lepas.
Satu di antara akun Facebook yang mengungkap pasangan gancet ini adalah "Dunia Dalam Berita" dan kemudian banyak di-repost oleh akun lain.
Tak jelas kapan video direkam dan di rumah sakit mana.
Terlihat seorang pria dan seorang wanita saling tindih dengan tubuh pria di atas.
Keduanya tidak mengenakan pakaian, tetapi bagian dada ke bawah ditutup selimut.
Keduanya dibawa masuk ke dalam ruang pemeriksaan sebuah rumah sakit.
Dokter kemudian menanyai mereka apa yang terjadi.
Baik si pria maupun si wanita menjelaskan bahwa kejadiannya tiba-tiba, saat mereka sedang berhubungan badan, tiba- tiba organ intim mereka tidak bisa lepas.
Tinjauan Medis
Menurut laman alodokter.com, gancet adalah keadaan ketika alat vital pria terjepit di dalam organ intim wanita saat berhubungan badan, dimana organ intim wanita tiba-tiba menekan lebih kuat daripada biasanya.
Keadaan "lengket" ini berbahaya, sebab alat vital pria meski tidak dalam keadaan ereksi tetap tidak bisa ditarik keluar dari organ intim wanita.
Pada banyak kasus, diperlukan bantuan medis untuk melepaskan kedua organ yang lengket tersebut.
Ada kepercayaan di negara kita, gancet terjadi pada pasangan yang berselingkuh.
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar