Namun, yang perlu diperhatikan adalah tindakan nebul saat seseorang mengalami gejala sesak napas.
dr Ramadhani menjelaskan, nebul dapat berbahaya jika uap panas yang dihirup terlalu lama dan berakibat iritasi pada kulit wajah.
"Hati-hati kalau nebul pakai air mendidih, karena uap panas ini dapat berakibat iritasi pada kulit wajah, wajah bisa terluka," ujar dr Ramadhani kepada Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Ia menambahkan, gejala batuk dan pilek merupakan salah satu gejala infeksi virus corona yang juga berdampak pada saluran pernapsan dan bisa mengakibatkan gagal napas.
Melansir pemberitaan Kompas.com, 24 Maret 2020, ada tanda-tanda batuk yang mengindikasikan penderita Covid-19 antara lain batuk kering yang terjadi terus menerus dan batuk kering tidak berdahak.
Untuk penjelasan rinci dapat disimak pada link berikut.
dr Ramadhani mengatakan, jika berstatus PDP ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dengan rapid test reaktif atau swab positif, maka dapat melakukan isolasi mandiri dengan arahan dari tenaga medis yang tepat.
Sementara, orang dengan status PDP sedang dan PDP berat dapat dirujuk ke rumah sakit.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Popi |
Komentar