Kekerasan dalam rumah tangga
Maret adalah bulan dimana para keluarga atau pasangan suami istri mulai bisa bergerak bebas.
Kenaikan angka juga terjadi pada kasus KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga).
Bahkan masih melansir Bloomberg, jumlahnya berlipat ganda.
Tren ini bisa menjadi peringatan bagi sejumlah negara yang ingin melakukan lockdown.
Atau mungkin negara-negara yang kini mulai mengarah ke penguncian dengan melakukan jarak sosial.
Fenomena sosial ini mengartikan bahwa ketidakhadiran seseorang membuat hati semakin dekat.
Namun bila pasangan terlalu sering bertemu dan menghabiskan banyak waktu dalam jarak dekat, pertengkaran berpotensi terjadi.
Inilah yang dialami seorang wanita dan ibu asal Tiongkok, Wu.
Wu berusia 30 tahunan dan sengaja tidak memberikan nama lengkap untuk melindungi privasinya.
Hampir dua bulan dia menghabiskan waktu bersama suaminya yang tidak bekerja di rumah, Provinsi Guangdong Selatan.
Menurut Wu, dia dan suaminya sering bertengkar.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar