GridPop.ID - Pria ini memang awalnya tak begitu dikenal orang.
Namun, namanya mulai mencuat saat tragedi memilukan Tsunami Aceh.
Ya dirinya adalah Martunis yang jadi yatim piatu usai bencana yang melada beberapa tahun silam.
Saat itu bocah berusia 7 tahun mencuri perhatian karena memakai kaos Timnas Portugal.
Melihat Martunis, bintang sepak bola Dunia, Cristiano Ronaldo pun langsung mengangkatnya menjadi seorang anak.
Mulai saat itulah nama Martunis Viral dan dikenal banyak orang.
Belasan tahun berselang, kini Martunis tumbuh menjadi pria yang tampan.
Martunis pun mengikuti jejak sang ayah angkat menjadi seorang pesepak bola.
Melansir berita GridHype sebelumnya, ia bahkan sempat bergabung dengan Sporting Lisbon, klub yang disarankan Ronaldo 3 tahun lalu.
Sayangnya, Martunis harus kembali ke Indonesia karena mengalami cedera.
Di usianya yang sudah beranjak dewasa, baru-baru ini Martunis membawa kabar bahagia.
Martunis diketahui telah melangsungkan akad nikah dengan sang kekasih, Selasa (31/3/2020).
Sayangnya di acara sakral itu, sosok sang ayah angkat terlihat tidak hadir.
Melansir Kompas.com, Martunis menjelaskan kalau Ronaldo memang tidak berjanji datang di acara akad tersebut.
Namun dirinya tetap berusaha mengundang sang ayah ke acara resepsinya pada bulan Juni nanti.
Kendati demikian, ternyata Ronaldo memberikan syarat yang cukup berat.
Martunis berujar Ronaldo mau datang asal ada undangan dari negara untuk keamanannya nanti.
“Iya, kemarin janjinya Ronaldo datangnya enggak di pernikahan. Soalnya resepsinya saya bedakan di bulan enam (Juni),” kata Martunis saat dihubungi pada Rabu (1/3/2020).
“Soalnya dia (Cristiano Ronaldo) mau datang kalau negara yang undang. Kalau pribadi diundang dia enggak mau, soalnya keamanannya gimana nanti,” imbuhnya.
Selain karena faktor keamanan, pandemi Covid-19 yang kini tengah mewabah di seluruh dunia juga jadi faktor penting.
Hal itu membuat Martunis sendiri belum bisa memastikan apakah ayah angkatnya akan datang atau tidak. Gridpop.id
Source | : | Gridhype.id |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar