Pada bulan berikutnya, yakni Februari 2020, Teguh mendapati kenyataan bahwa tagihan listriknya naik.
Namun, kenaikan tersebut dianggapnya masih pada kewajaran.
"Dari situ saya mulai curiga, namun rasa curiga saya hilang ketika saya mendapati kenaikannya ternyata wajar," ungkap Teguh.
Keanehan terjadi ketika memasuki bulan Mei 2020.
Tagihan listriknya melonjak tidak wajar, menjadi sebesar Rp 20.158.686.
"Benar-benar seperti mimpi. Guna memastikan kebenarannya, saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata sebanyak itu," beber Teguh.
Teguh akkhirnya menanyakan kepada PLN lantaran tak merasa melakukan pemakaian listrik hingga dikenai tarif puluhan juta rupiah.
"Hasilnya tagihan tersebut harus tetap kami lunasi," katanya sedih.
Teguh terpaksa harus memikirkan cara untuk melunasi tagihan listrik.
Wabah Corona atau COVID-19 juga membuat usaha bengkel lasnya kembang kempis.
Source | : | Kompas.com,SURYA.co.id,GridHITS |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar