GridPop.ID - Beberapa waktu terakhir ini banyak masyarakat yang mengeluhkan kenaikan tagihan listrik mereka.
Salah satu artis papan atas, Raffi Ahmad pun sempat mengeluhkan tentang kendala listrik yang dialaminya.
Tak hanya Raffi Ahmad, baru-baru ini kisah lonjakan tagihan listrik juga dialami oleh seorang tukang las yang mendadak viral di jagat maya.
Dilansir dari Kompas.com, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina menjadi sorotan karena tagihan listrik rumahnya yang mencapai angka Rp 17 juta.
Bahkan beredar kabar Raffi dan Nagita mengeluh soal tagihan tersebut.
Angka Rp 17 juta tentunya bukan nominal yang kecil untuk tagihan listrik sebulan.
Warganet pun dibuat melongo dengan cerita Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang sampai menggelontorkan hingga belasan juta rupiah dalam sebulan.
Disamping itu, baru-baru ini beredar cerita tentang lonjakan tagihan listrik yang dialami oleh salah seorang warga di Malang, Jawa Timur.
Cerita itu dialami oleh seorang pria yang berprofesi sebagai tukang las bernama Teguh.
Tak tanggung-tanggung, tagihan listrik Teguh melonjak tinggi hingga 20 kali lipat dibanding sebelumnya.
Seperti diberitakan Surya.co.id, Teguh Wuryanto, warga Malang mengeluhkan tagihan listrik usaha bengkel las miliknya mencapai Rp 20.158.686 juta.
Keluhan itu ia unggah lewat media sosial Facebook, Selasa (9/6/2020).
"Padahal selama saya 23 tahun menjadi pelanggan PLN, selalu taat membayar.
Lalu tagihannya hanya Rp 985.000 hingga sampai Rp 2.200.000," ujar Teguh yang merupakan warga Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) ketika dikonfirmasi.
Teguh menambahkan, keanehan nominal tagihan terjadi sejak tempat bengkel las miliknya didatangi oleh petuhas PLN.
Peristiwa itu terjadi pada bulan Januari 2020.
"Saya tidak merasa melakukan kesalahan dengan pihak PLN," kata Teguh.
Pada bulan berikutnya, yakni Februari 2020, Teguh mendapati kenyataan bahwa tagihan listriknya naik.
Namun, kenaikan tersebut dianggapnya masih pada kewajaran.
"Dari situ saya mulai curiga, namun rasa curiga saya hilang ketika saya mendapati kenaikannya ternyata wajar," ungkap Teguh.
Keanehan terjadi ketika memasuki bulan Mei 2020.
Tagihan listriknya melonjak tidak wajar, menjadi sebesar Rp 20.158.686.
"Benar-benar seperti mimpi. Guna memastikan kebenarannya, saat itu langsung saya cek meteran saya, dan saya coba hitung sampai hari ini ternyata sebanyak itu," beber Teguh.
Teguh akkhirnya menanyakan kepada PLN lantaran tak merasa melakukan pemakaian listrik hingga dikenai tarif puluhan juta rupiah.
"Hasilnya tagihan tersebut harus tetap kami lunasi," katanya sedih.
Teguh terpaksa harus memikirkan cara untuk melunasi tagihan listrik.
Wabah Corona atau COVID-19 juga membuat usaha bengkel lasnya kembang kempis.
"Kami serahkan keadilan kepada-Nya," harapnya berdoa.
Di sisi lain, Perwakilan YBM PLN UP3 Malang, Priyanto, menuturkan esok hari ia bersama jajarannya melakukan pengkajian terhadap melonjaknya tagihan itu.
"Pengkajian itu nantinya semoga akan jelas dan ada solusinya. Tentu nanti akan jelas dan semoga ditemukan solusinya. Kami juga akan ikut dalam tim kajian tersebut," tegasnya.
Belakangan, Teguh mengetahui bahwa ada kebocoran daya reaktif (kVarh) yang membuat tagihan itu meningkat tajam seperti dikutip dari GridHits.
Kebocoran daya reaktif itu disebabkan oleh alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.
Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.
GridPop.ID
(*)
Source | : | Kompas.com,SURYA.co.id,GridHITS |
Penulis | : | Sintia Nur Hanifah |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar