GridPop.ID - Beberapa orang memiliki hobi mengkoleksi uang kuno.
Hal ini tentunya sudah tak hal baru lagi.
Seperti koleksi barang-barang antik pada umumnya, hobi tersebut banyak digemari orang-orang.
Mungkin Anda sering melihat ada lapak-lapak yang menjual uang kuno di pinggir jalan atau tempat-tempat keramaian khusus.
Memang hobi mengoleksi uang banyak ditekuni, juga banyak yang menjadikannya ladang bisnis dengan menjajakannya.
Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan postingan harga uang koin pecahan seribu rupiah bergambar kelapa sawit yang mencapai puluhan juta rupiah.
Postingan tersebut berasal dari akun Instagram @nenk_update yang memperlihatkan tangkapan layar dari situs jual beli online.
Tampak harga yang tertera di situs jual beli online untuk uang seribu rupiah bergambar kelapa sawit itu mencapai angka yang fantastis, yaitu belasan dan puluhan juta.
Rupanya, alih-alih uang koin seribu bergambar kepala sawit, ada uang kuno lainnya yang diklaim oleh penjualnya paling banyak dicari kolektor.
Melansir Kompas.com (12/6/2018), Penjual uang kuno di kawasan Pasar Baru, Jakarta, mengatakan bahwa uang jadul bergambar Presiden pertama RI Soekarno menjadi salah satu uang yang paling dicari para kolektor.
Penjual uang kuno bernama Syamsir tersebut mengungkapkannya saat berbincang dengan Kompas.com.
"Banyak yang cari, Bung Karno ini sangat bersejarah, pemimpin hebat," ujarnya, Senin (11/6/2018).
Sekalipun banyak dicari, harga jual uang bergambar Soekarno tak mencapai puluhan juta, meski tentu lebih tinggi dari nominalnya.
Uang yang banyak diburu kolektor itu dijual dengan harga Rp 1 Juta untuk nominal Rp 1.000.
Sementara untuk nominal Rp 1, biasanya dijual pada harga sekitar Rp 100.000.
Namun, kondisi fisik dari uang yang diperjualbelikan juga menjadi pertimbangan.
Jika terdapat cacat, harganya bisa saja turun, bahkan tidak laku dijual.
Selain itu, meski banyak dicari, ada juga kolektor yang enggan membeli jika harganya dirasa terlalu tinggi.
Hal tersebut senada dengan komentar seorang kolektor sekaligus penjual uang kuno asal Bantul, Yogyakarta, baru-baru ini.
Menanggapi viralnya uang seribu rupiah bergambar kelapa sawit yang dibanderol pada harga pulihan juta, pria bernama Sutomo tersebut memberikan peringatan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan penawaran tersebut.
Menurutnya, kehati-hatian diperlukan agar terhindar dari aksi penipuan penjual yang tidak bertanggungjawab.
Terkait harga uang kuno untuk koleksi, menurut Sutomo harga puluhan juta untuk koin Rp 1.000 bergambar kelapa sawit tidak masuk akal.
Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Sutomo justru uang koin tersebut belum masuk kategori uang kuno.
Sementara uang lainnya yang sudah dianggap sebagai uang kuno pun biasanya tidak dibanderol setinggi itu atau kenaikannya tidak signifikan.
"Adapun harga bertebaran di internet banyak yang asal posting saja," tutur pria yang sudah berkecimpung di dunia jual beli uang kono selama 8 tahun ini kepada Tribunnews.com.
Biasanya, untuk uang koin seribu bergambar kelapa sawit itu, ia menjualnya seharga Rp 1.500 saja per kepingnya, karena memang masih mudah ditemukan.
"Itu (uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit) masih banyak jumlahnya," katanya.
"Mustahil jika harganya jutaan. Sementara uang yang sudah puluhan tahun aja, kenaikannya tidak terlalu signifikan," imbuhnya.
Selain menegaskan jika uang koin seriubu bergambar kelapa sawit belum termasuk uang kuno atau uang langka, ia pun membeberkan kriteria uang dapat dinilai kuno.
Pertama, menurutnya uang tersebut sudah tidak diterbitkan lagi oleh Bank Indonesia (BI) dan juga sudah ditarik peredarannya. Ia mencontohkan uang tahun 70-an ke bawah.
Kedua, dilihat dari jumlah yang diterbitkan, yaitu makin sedikit beredar maka semakin bertambah nilainya. Ia mencontohkan uang dari tahun 1952 bernama uang seri budaya.
"Itu ada pecahan Rp 5 rupiah hingga Rp 1.000. Yang Rp 1.000 ini yang paling mahal karena susah carinya," jelasnya.
Seperti yang disampaikan Syamsir, Sutopo juga mengatakan bahwa uang bergambar Bung Karno paling banyak dicari kolektor.
"Uang bergambar Soekarno, dengan tahun edar 1960. Banyak orang yang berlomba-lomba mencarinya," lanjut Kang Tomo.
GridPop.ID (*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar