GridPop.ID - Sampai saat ini perseteruan antara Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu belum juga usai.
Permasalahan ini bahka belum menemukan titik terang.
Keduanya, baik Ruben Onsu dan Benny Sujono merasa berhak atas nama resto Geprek Bensu yang sudah berjalan sekarang.
Sayang, keputusan Mahkamah Agung menyebutkan, Benny Sujonolah yang berhak atas merek dagang tersebut.
Beberapa hari belakangan, keduanya malah saling sindir dan klaim tentang restoran mereka.
Meja perundingan belum menemukan titik temu, kini tudingan tak sedap melayang ke arah pihak resto Geprek Bensu dan Iam Geprek Bensu.
Konon, logo kedua resto yang beseteru itu hasil mencomot dari web grafis gratis.
Padahal, sudah umum diketahui, resto-resto itu punya omsest yang sangat menggiurkan, bahkan bisa menembus 1 triliun rupiah.
Hal ini pernah diungkap oleh presenter Raffi Ahmad, yang mencoba membongkar omzet yang diterima sahabatnya Ruben Onsu dari bisnis makanannya termasuk Geprek Bensu.
Dia bilang dalam setahun, suami Sarwendah itu bisa meraup uang sampai Rp 1 triliun.
Ruben tuh sebelum COVID-19, omzetnya setahun Rp 1 triliun," tutur Raffi Ahmad di akun YouTube Rans Entertainment yang diunggah belum lama ini.
Alih-alih membantah, Ruben Onsu cuma mengaminkan. Tapi dia juga meminta suami Nagita Slavina itu buat tidak terlalu melebih-lebihkan.
"Amin. Kan doa doa. Elo mah jangan bikin gue halu-halu," ucap Ruben Onsu.
Bagaimana dengan resto Iam Geprek Bensu? Setali tiga uang, bahkan mungkin saja restoran ini punya omset lebih besar dari milik Ruben Onsu.
BENARKAH LOGONYA HASIL JIPLAK DAN COMOT DARI WEB GRAFIS GRATIS?
Anda yang sering menyantap makanan ayam geprek Bensu atau Iam Geprek Bensu pasti melihat logo ayam yang gagah dengan kombinasi warna merah dan oranye.
Dari hasil penyelidikan pakar grafis dan warganet, logo itu diambil web grafis gratis.
Memang, kedua resto ini memiliki nama yang sangat mirip, sama-sama ada Geprek Bensu.
Tak hanya itu, logo keduanya juga sering sulit dibedakan.
Buat pelanggan baru, dapat dipastikan akan sulit membedakan logo keduanya.
Bila dilihat dari logo di atas, logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu menampilkan sosok ayam jago sebagai lambang restorannya.
Lalu ada tulisan 'Geprek Bensu' di bagian depan di logo milik presenter Ruben Onsu.
Pada merek Benny Sujono, ditambahkan kata 'I Am' di samping.
Kedua logo ini digunakan sebagai bentuk promosi pada kedua lambang di atas.
Baik logo di restoran, pamflet, brosur, dan lainnya.
Namun siapa sangka sosok ayam pada logo Geprek Bensu dan I Am Geprek Bensu disebut-sebut diambil dari web grafis gratis.
Hal ini terungkap oleh akun twitter yang bernama @morninglatte_ di Twitter.
Niel terlihat seperti seorang desainer grafis dan peguat kreatif karena kerap menampilkan karya-karyanya, termasuk beberapa logo.
Dalam postingannya ada 14 Juni 2020, ia menyayangkan bahwa urusan hak cipta di Indonesia tidak dianggap serius.
Berikut unggahannya:
fuck copyright, hak cipta hanyalah milik Tuhan semata pic.twitter.com/daEIySgpqj
— Niel (@morninglatte_) June 13, 2020
"F*ck copyright, hak cipta hanyalah milik Tuhan semata," ujarnya dengan menohok.
Sampai berita ini ditulis (18/6), postingan itu sudah mendapat 15 ribu retweet dan 36.500 likes.
Netizen bernama Niel ini menampilkan logo Geprek Bensu, I Am Geprek Bensu, dan sosok logo ayam yang bisa diunduh dari web Freepick.
"Gue bikin twitt ini awalnya cuman buat bentuk singgungan kepada brand-brand besar di luar sana yang masih minim banget kesadarannya tentang pentingnya visual dan HAK para pegiat dan pekerja di industri kreatif," ungkap Niel di awal postingannya.
Pria yang bekerja sebagai Graphic Designer ini mempertanyakan sejumlah hal terkait pemakaian logo ayam.
"1. Yes freepick merupakan website penyedia asset grafis secara gratis (walau beberapa ada yang harus bayar) tapi freepick sendiri punya kebijakan atas asset yang ada di websitenya, yaitu ga boleh ngejadiin asset yang ada di freepick sebagai logo untuk brand profit."
2. KALAUPUN, ternyata si pelopor brand geprek" itu udah ngebeli karya si illustrator/designer tersebut, masa iya ga ada kesepakatan bahwa karya orisinil nya sudah di beli dan hak pakainya cuman untuk 1 pihak? karena nyatanya illustrasi ayam tersebut di pakai di 2 brand berbeda."
"3. Gue udah download files di freepick dan logo-logo di atas dan gue coba trace ulang, dan gue berani bilang bahwa illustrasi yang ada di dua logo di atas adalah hasil tracing ulang, karena kalau di perhatiin lagi dari struktur illustrasi dan komposisinya sudah di revisi," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, pria berkulit sawo matang juga melampirkan screen shot menyebut kebijakan penggunaan logo dari web Freepik.
Tercantum di ditu kalau logo tersebut memang bisa diunduh gratis, namun penggunaannya tidak boleh untuk merek dagang (tradermark), bisnis sungguhan, dan logo organisasi.
Tak hanya bercuap-cuap di tiwtter, Niel bahkan sempat menghubungi langsung desainer/ilustrator logo ayam di web itu, namun sang pemilik logo seperti lebih memilih tidak membesarkan masalah ini. Netizen bahkan ada yang berkomentar
"Tp ga salah kok make gambar ayam itu.. lha.. yg bikin juga ga komplen. Soalnya emang digratisin."
GridPop.ID (*)
Source | : | GridHITS |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Veronica S |
Komentar