GridPop.ID - Polemik yang melibatkan dua China dan India kian memanas.
Saat ini dua kekauatan di Asia, India dan China sedang menjadi sorotan dunia dalam beberapa waktu belakangan ini.
Ketegangan pasukan militer India vs China ini yang menyebabkan bentrokan fisik mematikan mirip tawuran ini, menyebabkan dua kubu menelan korban jiwa.
Penglima Angkatan Udara India Rakesh Kumar Singh Bhadauria menyatakan siap berperang dengan China pasca bentrok tentara India dan China di perbatasan kedua negara, kawasan Ladakh, pada Senin ( 15/6/2020).
Pernyataan itu disampaikan oleh Rakesh Kumar Singh Bhadauria pada Sabtu (21/6/2020), usai memimpin penghormatan dalam proses kremasi 20 tentara India yang tewas baku pukul dengan tentara China.
Tak sekadar gertak, Rakesh Kumar Singh Bhadauria langsung mengirimkan sejumlah jet tempur Sukhoi-30 dan MIG-29 dengan sejata lengkap untuk terbang dan siaga di kawasan perbatasan tersebut.
Rakesh Kumar Singh Bhadauria menyebutkan, jet-jet tempur itu diterbangkan,
untuk menjaga kedaulatan negaranya dari aksi provokasi yang dilakukan China.
"Tindakan ini telah menunjukkan tekad kami untuk melindungi kedaulatan India dengan cara apa pun. Seharusnya sangat jelas bahwa kami siap dan dikerahkan dengan tepat untuk menanggapi segala kemungkinan. Termasuk berperang," sebutnya.
"Aku meyakinkan seluruh rakyat India, bahwa kita tidak akan pernah membiarkan pengorbanan para pemberani Galwan sia-sia." tegasnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, China mengatakan tentara India adalah pangkal masalah dalam bentrok antara tentara kedua negara.
Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Ini Bukti Bawang Merah Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda, Begini Caranya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, puluhan pasukan India itu, sengaja memprovokasi tentara China di perbatasan kedua negara tersebut.
Provokasi yang dilakukan oleh tentara India, kata Zhao Lijian, dengan memasuki wilayah Lembah Galwan, yang merupakan bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan, terletak di sisi Cina dari Garis Kontrol Aktual (LAC) - perbatasan de facto antara kedua Asia saingan.
" Kesalahan itu sangat jelas, seluruhnya berada di pihak India", kata Zhao Lijian pada Jumat (19/6/2020).
Zhao Lijian juga menuduh India melanggar perjanjian yang telah dicapai kedua negara pada 6 Juni mengenai LAC.
Selain itu, dalam serangkaian cuitannya di Twitter, Zhao juga mengatakan, bahwa orang India sejak April secara sepihak membangun jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya di wilayah tersebut.
Tak mau disalahkan begitu saja, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar malah menuding balik.
Ia mengatakan, bahwa bentrokan tersebut pecah setelah pihak China berusaha untuk membangun sebuah struktur di lembah Galwan di sisi India.
"Tentara China telah melakukan tindakan provokatif dan kemudian menyerang patriot-patriot India. Serangan itu pun dilakukan dalam kondisi yang tak disangka-sangka," sebutnya.
Pada tanggal 15 Juni, 20 tentara India tewas dalam perkelahian fisik dengan pasukan Cina di Lembah Galwan dekat dengan dataran tinggi Aksai Chin yang disengketakan dan diklaim oleh India.
Para tentara itu, baku hantam dengan tongkat berpaku dan batu di ketinggian 4.270 meter (14.000 kaki) di atas permukaan laut.
"Bentrokan itu tidak menggunakan senjata api," kata pejabat India.
Para prajurit sebenarnya membawa senjata api, namun tidak diizinkan menggunakannya berdasarkan perjanjian sebelumnya dalam sengketa perbatasan.
GridPop.ID (*)
Source | : | TribunPekanbaru.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar