GridPop.ID - Rumah tangga Dewi Perssik dan Saipul Jamil telah berakhir pada 2008 lalu.
Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Depe itu menjaga hubungan baik dengan mantan suaminya tersebut.
Bahkan keduanya tak segan-segan menunjukkan kedekatan mereka meski tak lagi terikat ikatan pernikahan.
Di sisi lain, Depe juga sudah menikah ketiga kalinya dengan Angga Wijaya di tahun 2017 tak membuatnya memutus hubungan dari mantan suami.
Namun siapa sangka, kedekatan Depe bersama Saipul Jamil ini sempat berakhir dengan air mata.
Pasalnya, Depe pernah kena damprat suaminya lantaran menyinggung soal masa lalu pedangdut tersebut.
Diberitakan Tribun Solo, Dewi Perssik blak-blakan soal hubungannya dengan Saipul Jamil.
Pernyataan itu ia utarakan kepada komedian Sule saat keduanya membuat konten bersama untuk YouTube.
Bermula dari Sule menanyakan soal kapan terakhir kali Dewi Perssik menangis.
Dewi pun mengaku belum lama ini ia menangis karena bertengkar dengan sang suami.
Pedangdut ini pun menceritakan kronologi pertengkaran dengan Angga Wijaya.
Rupanya kontennya bersama Denny Darko menjadi akar keributan keduanya.
Perempuan yang akrab disapa Depe ini mengaku dirinya diramal oleh Denny Darko.
Ia disebut akan kembali berhubungan dengan sang mantan suami.
Dewi mengklarifikasi jika dirinya memang masih berkomunikasi dengan Saipul Jamil.
"Cuma diramal, dibilang kamu bakal komunikasi sama mantan lagi, padahal memang ada komunikasi," kata Depe.
"Komunikasi sama Mas Saipul tapi yang komunikasi kakak ipar," lanjutnya.
Saat diramal tersebut, Dewi Perssik pun disarankan oleh Denny Darko agar tak kembali mengingat masa lalu.
"Kalau bisa masa lalu itu jangan masuk lagi," kata Dewi mengikuti ucapan Denny Darko.
Karena konten tersebut, dirinya pun mengaku dibentak sang suami hingga akhirnya ia menangis.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Dewi Perssik Akui Nangis Dibentak Suami, Gara-gara Diramal akan Berhubungan Lagi dengan Saipul Jamil"
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar