GridPop.ID - Perebut laki orang alias pelakor kini tengah ramai dibicarakan.
Bagaimana tidak, para wanita selingkuhan itu semakin hari semakin berani memperlihatkan diri.
Bahkan, sering kali si pelakor justru lebih galak dibanding istri sahnya.
Seperti kisah perselingkuhan seorang oknum PNS di Medan yang baru-baru ini ramai dibicarakan.
Hal itu pertama kali mencuat saat video penggerebekan oknum PNS selingkuh di sebuah hotel viral di media sosial.
Seorang istri harus menerima kenyataan pahit saat mendapati sang suami selingkuh dengan wanita lain.
Saking kesalnya, bahkan istri tersebut nyaris menghajar selingkuhan suaminya.
Aksi tersebut tak berhasil lantaran dihalang-halangi sang suami.
Sang suami diketahui merupakan seorang PNS kantor kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara.
Dalam video yang beredar di berbagai media sosial tersebut, tampak sang istri yang melakukan pengerebakan menangis dan mengamuk karena tak kuasa melihat suaminya selingkuh.
"Astagfirullah. Alahuakbar. Tega kau Ardi," ujar sang Istri.
Sang istri pun terus meronta dan mencoba menyerang selingkuhan suaminya tersebut.
Melihat dirinya hendak diserang sang selingkuhan pun mulai berani dan melawan serta membentak.
"Kau tanya laki kau," ujarnya seraya menutup wajahnya.
Emosi sang istri yang sempat tak terbendung itu pun mereda, setelah mendengar jerit tangis seorang balita.
Cari Suami ke kantor Camat
Tak lama setelah penggerebakan, sang istri yang bernama Nurul mendatangi Kantor Camat Medan Polonia, Rabu (1/7/2020) pagi.
Ditemani pengacaranya, Nurul mengaku kedatangannya untuk mencari keberadaan suaminya.
Nurul Indah menjelaskan bahwa suaminya tersebut bernama Mawardi Yusuf dan wanita selingkuhanya tersebut bernama Jes.
Dilansir dari TribunMedan.com, Mawardi juga diketahui adalah seorang Pegawai Negeri Sipil/Aparat Sipil Negara (PNS/ASN) di Pemko Medan.
Mawardi menjabat sebagai Bendahara di Kantor Camat Medan Polonia.
"Betul dalam video tersebut saya mencari suami saya. Dia sudah berkali-kali selingkuh sama si Jes***. Sudah berulang kali saya maafkan, tapi terus begitu," ujarnya.
Namun usahanya untuk menemui suaminya gagal.
Sebab, beberapa pegawai kantor Camat Medan Polonia mengatakan jika Mawardi sedang keluar.
Kemudian, Nurul besama pengacaranya Hans Silalahi SH, MH menuju kantor polisi Polda Sumatera Utara guna melaporkan suami dan selingkuhannya.
"Saya sudah 9 hari pisah rumah sama suami saya. Selama berumah tangga dengan suami, kami udah dikarunia 3 orang anak, dan sebulan saya cuma dikasih uang sebesar Rp.1.800.000. Selama berumah tangga saya tak tau berapa besar gaji suami," ucap Nurul.
Sering Selingkuh
Nurul mengatakan bahwa suaminya berulang kali selingkuh dengan wanita berinisial Jes tersebut, dan puncaknya adalah saat dia melakukan penggerebakan tersebut.
Dimana dia melihat perselingkuhan suaminya tersebut dengan mata kepala sendiri.
"Udah beberapa kali tahu aku dia selingkuh. Namun kata suami saya dia lonte. Saya maafkan masih, tapi ini sudah keterlaluan," ujarnya.
Nurul menjelaskan bahwa dia mengatahui siapa selingkuhan suaminya tersebut. Wanita tersebut berusia 20 Tahun dan bekerja di minimarket.
"Wanita itu tinggal di Tanjung Morawa sana," ujarnya.
Dikirimi Video Mesum
Nurul mengakui membuat laporan ke polisi karena sudah tak tahan lagi dengan perlakukan dari selingkuhan suaminya tersebut.
Diamana setelah memergoki suaminya selingkuh dengan wanita tersebut, si selingkuhan menantangnya dan mengirimkan video mesum suaminya.
"Setelah ketahuan mereka selingkuh, saya jumpai dia hari Sabtu kemarin. Terus dia kirim video mesum dia sama sama suami saya," ujarnya.
Kata Nurul video tersebut sengaja dibuat dan dikirim padanya dengan tujuan membuat Nurul marah dan menceraikan suaminya.
"Video perselingkuhan mereka yang sengaja divideokan dan dikirimkan pada saya," ujar Nurul dengan linangan air mata.
Sementara itu, kuasa hukum Nurul, Hans Silalahi berujar bahwa hubugan haram itu sudah beberapa kali terjadi.
Namun, Nurul selalu memaafkan suaminya tersebut dengan pertimbangan tiga orang buah hati mereka.
Atas perlakuan Mawardi, Hans Silalahi meminta Wali kota Medan, agar memecat oknum PNS yang sudah mencoreng nama baik institusi pemerintah.
"Saya juga minta agar kepolisian dan inspektorat Pemko Medan agar memeriksa laporan keuangan dari kantor Camat Polonia. Soalnya, didapat pengakuan bahwa si Jes selalu menerima uang dari Mawardi. Untuk kasus ini saya akan membuat laporan resmi ke Polda Sumatera Utara," tegas Hans.
GridPop.ID (*)
Komentar