GridPop.ID - Masih ingat dengan sosok petugas kebersihan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI ) yang menemukan uang Rp 500 juta?
Adalah Mujenih, karyawan yang PT KCI dengan jujur mengembalikan uang Rp 500 juta yang ia temukan di KRL Jakarta - Bogor.
Mengutip informasi dari Kompas pada Sabtu (11/7/2020), Mujenih mengaku telah menemukan uang cash senilai 500 juta rupiah.
Mulanya, ia mengira bahwa bungkusan plastik yang ditemukannya di gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) itu adalah sampah.
Namun, setelah mengetahui bungkusan tersebut berisi uang setengah miliar, ia pun bergegas mengamankan uang tersebut.
Ya, bisa saja Mujenih mengondol uang tersebut dengan berbagai cara.
Namun, bagi Mujenih kejujuran adalah hal yang harus ditanam dalam dirinya.
Sontak, ia pun membawa dan melaporkan kantong plastik berwarna hitam itu, kepada petugas passenger services (PS) di Stasiun Bogor.
"Saya lagi bersih-bersih, terus lihat ada plastik hitam di bawah bangku prioritas. Awalnya dikira saya sampah, kantong plastik itu juga sempat ditendang-tendang sama penumpang."
"Pas saya cek, dilihat isinya uang banyak pecahan Rp 100.000 dibungkus koran juga," jelas Mujenih.
Selain Mujenih, terungkap pula sosok pemilik uang Rp 500 juta tersebut.
Dilansir dari NOVA.id, diungkapkan bahwa Mujenih mengungkapkan sosok pemilik uang senilai setengah miliar tersebut.
"Milik orang tua, udah sepuh orangnya, tapi saya gak sempet foto, cuma ketemu di depan pintu PS Stasiun Bogor," ungkap Mujenih.
Menurut dia, sebelum ia menyerahkan tumpukan uang yang dibungkus menggunakan kantong plastik hitam itu ke PS Stasiun Bogor, pemiliknya sempat mencari-cari di area Stasiun Bogor.
Pasalnya, tumpukan uang itu tertinggal di bangku prioritas KRL jurusan Jakarta-Bogor ketika pemiliknya turun di Stasiun Bogor.
"Dia turun dari jalur lima, sempat nyariin di jalur empat. Sekitar 10 menit diserahkan ke PS, dia datang langsung," sebut pria yang berdomisili di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor itu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nova |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar