"Bukan, setelah aku pikir-pikir, Bunda lihat deh barang-barang kita nih mau gimana? Baju-baju aku, baju-baju bunda, sepatu-sepatu kita, tas-tas kita mau ditaro di mana?," tanya Aurel.
"Di rumah baru, rumah barunya di mana tapi?," kata Ashanty.
"Nah di mana? Kita aja belum cari," kata Aurel.
"Titip aja di rumah Atta," kata Ashanty sambil tertawa.
"Enggak bisa Bun di rumah dia," kata Aurel.
"Enggak lah, becanda kali Bunda mah," kata Ashanty.
"Terus gimana Bun ini? Soalnya apa ya, sebenarnya enak rumah ini tuh, cuma gimana ya," tanya Aurel.
"Lah jangan ngomong kayak gitu, orang rumah udah laku, masih aja dipikirin kayak gitu," protes Ashanty.
"Terus kita ke mana sekarang?," tanya Aurel lagi.
"Sumpah Bunda enggak nyangka banget ada orang mau, masih enggak nyangka juga rumah laku, itu orangnya gak nawar gak apa," kata Ashanty heran.
"Gak pake DP lagi ya? Langsung bayar aja," kata Aurel.
"Nah itu dia yang bikin aku takut, tapi dia kan bikin di depan notaris surat perjanjian," kata Ashanty.
Ashanty pun kini bingung apakah lebih baik membeli rumah yang sudah jadi, atau membeli tanah lalu membagun dari awal lagi.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia N |
Komentar