Kasus ini mengundang perhatian banyak orang.
Apalagi setelah salah satu saksi berinisial S (60) menyebutkan, ada laki-laki berinisial D yang kebetulan lewat di Jalan Inspeksi Ulujami, bertepatan dengan penemuan motor Yodi.
Namun, baru-baru ini polisi mengumumkan bahwa kasus kematian Yodi Prabowo itu diduga kuat disebabkan karena bunuh diri.
Namun, kriminolog dari Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto memiliki pendapat berbeda terkait kematian Yodi tersebut.
Mengutip dari Kompas.com, berikut pendapat Yogo terkait kasus kematian Yodi Prabowo:
1. Pelaku Pembunuhan Kenal Korban
Yogo menduga pelaku pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo adalah orang yang kenal atau memiliki hubungan sosial dengan Yodi.
Ia melihat ada pola kerja sama yang baik dari pelaku dalam memperhatikan pola aktivitas rutin dari Yodi.
“Pelaku lebih dari satu. Kasus ini bersifat sensitif, emosional dan berkaitan dengan kondisi relasi/hubungan yang menciptakan rasa sakit hati/intrisik,” kata Yogo kepada Kompas.com dalam pesan singkat, Jumat (24/7).
Terkait pelaku pembunuhan Yodi harus diurai dari hubungan terakhir kali antara korban dengan para saksi agar dapat memberikan informasi.
2. Motif Bukan Perampokan
Yogo juga meyakini bahwa kasus kematian Yodi bukan disebabkan motif perampokan.
“Jadi bukan ingin merampok untuk menguasai harta korban,” ujarnya.
Komentar