Adapun pada wanita justru memperbesar kemungkinan merasakan kenikmatan seksual lebih lama.
Soalnya, kondisi fisiologisnya memungkinkan kaum hawa merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu.
Boyke menegaskan para istri tak perlu khawatir dirinya bakal kebal alias tak bisa merasakan orgasme atau kenikmatan seksual lagi.
Bahkan, pola 1-4 kali seminggu ini malah memberikan keuntungan lain berupa kesempatan untuk mengistirahatkan organ-organ tubuh perempuan maupun laki-laki, bila memang diperlukan demikian.
Meski pada dasarnya, seberapa sering pasangan melakukan hubungan seksual, bila dilakukan dalam batas-batas wajar, tidak akan merusak 'senjata pamungkas' kedua belah pihak.
Sebab, baik alat kelamin laki-laki maupun perempuan diciptakan sedemikian rupa untuk beradaptasi terhadap kondisi apa saja.
Artinya, penis bisa beradaptasi dengan semua ukuran vagina, begitu pula sebaliknya. Belum lagi cairan pelumas yang akan keluar dengan sendirinya untuk menghindari terjadinya lecet saat penetrasi.
Selebihnya frekuensi hubungan intim yang terlalu minim dan berlebihan juga memiliki dampak masing-masing.
Frekuensi yang terlalu sering, misalnya 6-8 kali seminggu, membuat energi kita terkuras habis sehingga badan jadi loyo.
Terlebih pada laki-laki, hal ini akan sangat terasa. Karena di dalam sperma terkandung berbagai protein, asam amino, dan asam esensial lainnya.
Sehingga bisa dihitung berapa banyak energi cadangan yang dibutuhkan bila untuk sekali 'pertempuran' saja diperlukan energi minimal setara dengan energi yang terpakai untuk lomba lari 2 x 100 meter atau bergegas naik tangga 3 lantai.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Kriss Hatta Akui 6 Kali Sehari Bercinta Dengan Hilda Vitria, Wajarkah? Ini Penjelasannya!
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar