"Dulu waktu kecil belum bisa naik, sekarang umur 8 tahun sudah bisa naik tembok," kata Nafisa kepada Tribunjateng.com.
Meskipun kerap dimarahi sang ibunda, Nafisa tetap melakukan hal tersebut.
Kendati demikian, Nafisa pun mengaku memiliki cita-cita ingin menjadi polisi, koki, atau penari.
"Cita-cita jadi polwan, agar bisa nangkap penjahat. Terus kalau koki agar besok bisa memasak enak, dan penari ingin bisa jadi penari balet," tambahnya.
Sementara itu orang tua Nafisa mengaku cemas acap kali melihat anaknya memanjat dinding.
"Namanya orang tua, anak yang masih kecil terus naik-naik ke tembok dan bergelantungan pastikan punya rasa takut terjatuh. Tapi kalau dilarang, malah naik terus, Mas," katanya.
Rumiyati (45) mengakui bahwa anaknya mulai gemar memanjat dinding sejak satu bulan lalu, namun sudah sering memanjat sejak beberapa tahun terakhir.
"Kalau dinding rumah, baru sebulan ini. Dulu sebelumnya, pohon krasem yang ada di belakang rumah sering sekali dipanjat anak saya," ujarnya.
Sementara itu, Kades Tengeng Wetan Rochmat menyampaikan apabila sang bocah perempuan itu mempunyai bakat yang unik.
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar