Mahmud (54), pedagang ketupat sayur masih berjualan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat saat hari menjelang sore. Biasanya, dagangannya sudah habis ketika jam 12 siang.
Para pekerja kantoran yang dirumahkan juga turut berdampak kepada pendapatannya.
Artinya, semakin berkurang pembeli yang mampir ke gerobaknya.
Bila kebijakan pengetatan PSBB besok malah membuat pendapatannya kian menurun, Mahmud memutuskan berhenti berdagang sementara waktu.
Sepanjang masih menguntungkan, ia tetap berjualan ketupat sayur berkeliling.
Sebab, sembako dari pemerintah dirasa tidak cukup. Mahmud tetap harus bekerja untuk memenuhi biaya kontrakan, gas, dan listrik.
"Kalau buat orang kecil kayak saya, berat (pengetatan PSBB). Saya misalnya stop dulu dagang, memang ada jaminan saya dapat uang?" keluhnya kepada TribunJakarta.com pada Minggu (13/9/2020).
Tidak jauh dari tempat Mahmud, terlihat gerobak Rosyid (55) berisi aneka gorengan.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia N |
Komentar