Meski begitu, Ammar Zoni menjelaskan proses yang dilalui tak akan sakit.
"Rasanya kayak dimasukin gitu," tutur Ammar.
"Udah ngilu duluan," kata salah seorang asisten seraya menutup telinga.
Bersiap menjalani swab, petugas mencocokkan nama dan tanggal lahir Ammar Zoni supaya tak terjadi kekeliruan.
Setelahnya, Ammar Zoni bercerita pengalaman kurang mengenakan pernah swab di salah satu rumah sakit.
"Saya mau ngasih tahu nih, waktu saya swab pertama kali saya gak dikasih tahu, ini namanya bener gak misalnya. Kurang informatif," tutur Ammar Zoni.
"Itu gak boleh kayak gitu karena sampel kan lagi banyak, jadi jangan sampai tertukar," kata petugas.
Selesai Ammar Zoni melakukan swab test, ia lanjut menceritakan pengalaman kurang menyenangkan tersebut.
"Saya pernah ditest swab percaya atau tidak gua dinyatakan pihak rumah sakit itu katanya gua positif corona,"
"Itu yang jadinya (hasil swab) tiga hari," sambungnya.
Saat dirinya dinyatakan positif, Ammar Zoni mengaku sebelumnya tak diberi informasi mengenai kecocokan nama dan tanggal lahir.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar