"Kemudian dalam cerita tersebut, disebutkan bahwa pangeran KW ini mendapat kabar bahwa sang putri sedang hamil, tak lama setelah pernikahan mereka. Hingga kemudian, ketika keduanya pergi cek ke dokter, kehamilan itu pun benar adanya,
Sampai pada suatu hari sang putri diketahui telah mengandung anak pangeran KW. Pangeran KW mulai gusar, hingga akhirnya mereka pergilah ke sebuah rumah sakit (di negeri dongeng udah modern lho, ada dokter kandungan juga) untuk memeriksakan kehamilan sang putri,
Namun sang pangeran KW ini heran dengan kabar tersebut. Sang pangeran KW meragukan kehamilan dan tak mengakui bayi yang dikandung sang putri ini adalah anaknya," ungkap Elly Melinda.
Sahabat Nadya Mustika itu juga menjelaskan penyebab sosok yang disebutnya Pangeran KW sampai tak mengakui kehamilan istrinya.
"Pasalnya, usia kandungan sang putri ini melebihi usia pernikahan. Dokter pun berusaha menjelaskan teori-teori dan keilmuan soal kehamilan dan cara menghitung usia kehamilan," jelasnya.
"Saat sang dokter menjelaskan mengenai usai kandungan sang putri, sang pangeran KW terheran-heran karena ternyata usia kandungan melebihi usia pernikahan mereka, Ahaaaa?,
Otak pangeran KW yang sudah dianugerahkan Allah SWT belum sampai untuk menerima teori dan keilmuan yang yang ada.
Sang pangeran KW akhirnya semakin gundah. Ia meyakini bahwa anak yang dikandung sang putri bukanlah anaknya. Jreng-jreng jreng," pungkasnya.
Sementara itu, dilansir dari kompas.com, Tes DNA memang bisa dilakukan selama kehamilan.
Namun, tes ini sebenarnya dibutuhkan untuk mendeteksi kelainan bawaan.
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Muhammad Dwi Priangga, tujuan utama dari tes genetik tersebut untuk mendeteksi kelainan kongenital atau kelainan kromosom pada janin.
Akan tetapi sekarang ini, tes DNA sering pula dimanfaatkan untuk efek sosial yaitu tes paternal atau membuktikan ayah biologis dari si janin.
“Tapi dengan catatan ambil genetik dari si ayah juga. Karena genetik bayi setengah dari ibu, setengah dari ayah, jadi harus ada pembandingnya,” ujar dokter yang akrab disapa Angga saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).
Source | : | Kompas.com,GridFame.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar