"Saya mau tanya pentingnya handphone buat anggota dewan?" tanya Dede Yusuf.
"Handphone saya lagi dibawa (orang). Yang penting bisa buat telepon anak saya, telepon orangtua minta doa. Kemudian update WA grup, karena biasanya pekerjaan itu diupdatenya semua di WA grup. Untuk komunikasi dengan rekan kerja juga, japri-japri.
"Lalu browsing informasi-informasi news, karena saya tidak punya media sosial," jawab Desy lugas.
Dede Yusuf pun menegaskan kembali jika rekannya itu memang tak punya akun media sosial.
Desy menjawab jika akun media sosial Instagram ada yang mengatasnamakan dirinya, itu biasanya adalah fans.
"Oke, pertanyaan kedua. Android atau iPhone?" tanya Dede.
"iPhone," jawab Desy.
"Mahal atau murah?" cecar Dede.
"Mahal-lah. Menurut saya lebih memilih fungsi yang bisa saya akses. Kalaupun mahal tapi susah saya enggak mau pakai. Kalau murah gampang dan long lasting saya akan pakai," ucap Desy.
Desy juga mementingkan fitur kecepatan smartphone ketimbang fitur kamera.
Karena ia mengaku tak suka selfie sehingga itu bisa menjadi alasannya tak punya akun Instagram.
Desy Ratnasari mengaku ia tak permasalahkan handphonenya tak dikunci karena ia tidak menyimpan data penting di gawainya.
Selain itu, Desy Ratnasari juga mengatakan ia terbiasa tidak membawa handphone kecuali untuk kuliah lewat zoom atau ada agenda penting.
"HP-nya merek iPhone seri 11 Pro. Layarnya yang tengah," begitu kata Desy soal merek ponselnya.
Soal pulsa, ternyata Desy termasuk tipe orang yang irit.
Ia sebulan hanya menghabiskan pulsa sebesar Rp 125 ribu sehingga hal itu sempat membuat Dede Yusuf merasa kaget.
Usai Andre dan Desy Ratnasari, giliran Rano Karno yang mendapat pertanyaan dari Dede Yusuf.
Source | : | Tribun Solo |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar