"Kemo (terapi) bolak-balik (rumah sakit) kemudian mami gundul," ungkap wanita berusia 66 tahun itu kepada Sandiaga Uno.
Ketika itu (alm) ayah Anne banyak membantu kebutuhan keluarga.
Di sisi lain Anne merasakan betapa sulitnya meminta bantuan kepada orang lain.
"Di situlah saya merasa bahwa suatu hari nanti kalau saya punya uang gitu, saya penginnya izinkan saya untuk berbuat banyak bagi orang lain gitu. Itu satu momentum yang kuat banget terjadi," ungkap wanita yang memiliki gaya rambut yang khas itu.
Ketika sang ibu harus berobat, Anne terpaksa menjual barang-barang miliknya seperti kulkas, televisi hingga sofa.
Cobaan datang bertubi-tubi dirasakan Anne dan keluarganya ketika kerusuhan 1998 terjadi.
Di saat banyaknya demo menuntut mundurnya Soeharto dari presiden tersebut, Anne menjadi salah satu korban.
Anne kehilangan tokonya yang dibakar massa hingga rata dengan tanah. Segala yang dimiliki Anne untuk menyambung hidup habis tak bersisa.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar