Dengan segala kesusahan yang dirasakannya selama hidup, Soimah berkata kalau Ia sudah tahan banting.
Bahkan dulu saat awal kariernya harus tidur di posko, Ia tidak merasa berat sama sekali.
Tangannya yang jadi kasar karena memikul garam hingga kayu pun tidak mengganggunya.
Justru Ia sengaja tidak mau memperhalus tangannya untuk ditunjukkan kepada anak-anaknya.
Dengan begitu, Ia berharap anak-anaknya bisa terinspirasi dari kerja keras ibunya saat masih kecil.
"Hidupnya udah bisa berat.
Mana ada anak SD beli es batu yang balok, mana ada yang kuat, waktu itu aku kuat.
Mana ada anak SD beli kayu yg pikulan kanan kiri itu, ada enggak sekarang? Enggak ada.
Itu dulu aku udah lakuin.
Mana ada anak SD beli garam sekarung-karungnya, sampai begini kasarnya tangan karena pegangan aku kayu, pacul, arit.
Aku ngarit buat cari alang-alang buat alas ikan, garamin ikan apa segala macam.
Dan ini sengaja enggak aku rawat yang diperhalus atau apa.
Aku sengaja karena ini adalah bukti buat anak-anak saya, ini ibumu dulu sampai begini ini, biar anakku bisa pegang, ini tangannya ibumu, ibumu waktu kecil hidupnya begini," ujarnya.
Wah, menyentuh banget, ya?
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.ID dengan judul Hidup Bergelimang Harta Setelah Kerja di Tambak Ikan, Soimah Biarkan Tangannya Jadi Kasar Karena Alasan Menyentuh Ini
Source | : | sajiansedap.com,Stylo Indonesia |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar