Namun entah ia memakai cardigan buatan J. Crew yang tergolong cukup murah agar bisa membaur atau memakai gaun Versace dalam jamuan makan malam di Italia, mereka tahu persis memainkan diplomasi pakaian.
Namun berbeda dengan pandangan tersebut, Melania tidak pernah takut 'mengasingkan konstituen' dengan rok dan koleksinya yang mahal seperti tas Hermes yang sangat mewah.
Dalam kamus fashionnya, tidak ada kata mudah didekati.
Melania memang benar-benar seorang 'kuda pakaian' sejati, dan seleranya yang mahal adalah lambang dari apa yang dikenakan oleh wanita istimewa yang dilakukan wanita kelas atas di Manhattan untuk tampak memukau.
Sudah bukan rahasia jika Melania adalah penggemar merk fashion kelas atas: Dior, Chanel, Gucci, Valentino, dan berbagai deretan merk mewah yang tidak libatkan desainer Amerika.
Padahal hubungan kuat antara ibu negara AS dengan merk buatan AS biasanya terjalin, tapi tidak dengan pilihan baju Melania.
Baginya, terlihat memukau adalah yang terpenting, dan bukanlah hal mudah untuk tetap memukau di semua acara publik selama 4 tahun penuh.
Sebelum menjadi ibu negara, Melania lakukan pertunjukan publik di Konvensi Nasional Partai Republik tahun 2016 di Cleveland, Ohio.
Ia berpidato dan acara tersebut merupakan pidato kelas atas pertamanya, dan ia mengenakan gaun putih dengan lengan balon dari desainer Serbia di London Roksanda Ilincic seharga Rp 3,3 miliar.
Melania yang menyukai warna putih senang mengenakan pakaian berwarna putih, cocok dengan kulit coklat sawo matangnya.
Pada pesta Inagurasi Presiden tahun 2017 ia mengenakan gaun putih karya desainer Herve Pierre.
Pierre sendiri merupakan penata gaya andalannya.
Saat Trump mengambil sumpah menjadi Presiden, Melania mengenakan gaun kashmir biru langit dan sarung tangan suede yang serasi, buatan desainer Amerika, Ralph Lauren.
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Veronica S |
Komentar