"Namun sejak wabah Covid-19 dikonfirmasi di Wuhan pada Desember 2019, kami mengamati hanya sedikit pasien berkacamata yang dirawat karena Covid-19," imbuh peneliti.
Meski datanya menujukkan demikian, tapi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari fenomena ini.
Ahli mengimbau untuk tidak terburu-buru merekomendasikan orang untuk mulai memakai pelindung mata agar bisa mengurangi risiko infeksi Covid-19.
Bisa jadi kacamata memang bertindak sebagai penghalang parsial, melindungi mata dari percikan batuk atau bersin.
Penjelasan lain adalah orang yang memakai kacamata cenderung tidak menggosok mata dengan tangan yang terkontaminasi.
Laporan tahun 2015 tentang sentuhan wajah menemukan bahwa responden yang menonton ceramah selama satu jam setidaknya menyentuh mata, hidung, atau mulut rata-rata 10 kali.
Namun para peneliti tidak melihat apakah memakai kacamata membuat perbedaan.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul: Muncul Tren Baru, Benarkah Memakai Kacamata Bisa Turunkan Risiko Tertular Covid-19?
Source | : | Nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar