GridPop.ID - Saat ini Indonesia tengah dalam keadaan darurat Covid-19.
Per Desember 2020, data menunjukkan lonjakan kasus makin meninggi.
Lonjakan kasus tertingi terjadi pada 3 Desember 2020, yakni sejumlah 8.369 kasus Covid-19 tercatat di Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi suatu peringatan keras bagi pemerintah untuk segera membuat suatu upaya untuk memutus tali rantai penyebaran Covid-19 di tanah air.
Serta seluruh masyaakat untuk lebih waspada dan menjaga diri agar tak tertularkan virus mematikan ini.
Sejak artikel ini tayang, kasus Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 644 ribu, 527 ribu orang dinyatakan sembuh, dan 19.390 dinyatakan meningal dunia.
Kebanyakan kasus tercatat karena pasien tak bergejala atau OTG.
Bicara soal gejala, virus Covid-19 sendiri untuk gejalanya maih sagat beragam dan tak menentu dari satu orang dengan yang lain.
Bahkan orang yang ta bergejala (OTG) pun bisa terindikasi positif Covid-19.
Gejala paling umum yang ditemukan pada pasien Covid-19 adalah demam, pilek, keleahan, dan hilangnya indra penciuman.
Terbaru, studi yang dipublikasikan di Annals of Clinical and Translational Neurology, jurnal peer-review menerbitkan penelitian terakit neurologis.
Studi dilakukan pada 412 pasien. Hasilnya menunjukkan, sebesar 82 persen pasien Covid-19 menunjukkan tanda-tanda masalah neurologis bahkan setelah mendapatkan perawatan.
Penelitian ini mengungkapkan lima tanda atau gejala yang dapat digunakan sebagai indikator seseorang terinfeksi virus corona dilansir dari berbagai sumber.
1. Nyeri otot
Menurut penelitian, sebesar 44,8 persen dari total responden mengalami nyeri otot akibat infeksi Covid-19.
Nyeri otot atau tubuh telah terdaftar sebagai salah satu gejala penyakit akibat infeksi virus corona oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
2. Sakit kepala
Sakit kepala telah terdaftar sebagai salah satu gejala umum dari Covid-19 yang terdaftar di CDC.
Gejala ini dapat muncul dari nyeri ringan hingga parah yang tak tertahankan.
3. Kehilangan penciuman atau rasa
Kehilangan bau atau rasa telah menjadi salah satu gejala yang sering dialami pasien Covid-19. Dalam beberapa kasus, pasien hanya kehilangan penciuman.
Dilansir dari pemberitaan sebelumnya, sudi yang dipublikasikan di JAMA Network menunjukkan kehilangan penciuman atau anosmia banyak ditemukan pada pasien yang terpapar virus corona.
Dituliskan, olfactory dysfunction (OD) atau disfungsi olfaktorius, didefinisikan sebagai kemampuan mencium, berkurang atau terdistorsi selama mengendus (penciuman orthonasal) atau saat makan (penciuman retronasal).
Kondisi ini sering dilaporkan dalam kasus infeksi virus corona ringan, bahkan asimtomatik atau tanpa gejala.
4. Sakit mata
Banyak orang yang dites positif mengidap virus corona mengeluhkan rasa sakit di mata.
Namun, gejala ini masih menjadi perdebatan lantaran saat pandemi yang memaksa orang-orang untuk tinggal di rumah, lebih banyak orang menghabiskan waktu di depan layar kaca.
5. Kurang fokus
Seseorang yang terinfeksi virus ditemukan gejala kurang dapat fokus terhadap sesuatu dan merasa bingung.
Meski begitu, kabut otak atau kebingungan mental masih tidak terlalu sering terjadi pasien Covid-19.
Dari responden yang diuji, hanya sekitar 31,8 persen yang mengalaminya selama penelitian.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Studi: 5 Gejala yang Bisa Menunjukkan Seseorang Terinfeksi Virus Corona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar