Namun, seiring berjalannya waktu, rasa canggung tersebut hilang.
"Pertamanya, bapak sholat gantiin bentar, pertama-tama mah malu gitu, canggung," kata Dimas.
"Baru pertama bikin bakso, kaku gitu, makin ke sini makin alhamdulillah lancar," imbuhnya.
Salah seorang tim RANS, Abrar pun bertanya terkait penghasilan Dimas saat menjual bakso.
Dimas mengaku dirinya tak jarang mengantongi Rp 200 Ribu.
Namun, penghasilannya disebut bergantung pada jumlah bakso yang terjual.
"Kalau dulu bawa balik bisa berapa dari Rp 300 ribu? bersih di dompetnya Dimas," ujar Abrar.
"Sekitar Rp 200 ribu," kata Dimas.
"Itu Rp 200 ribu setiap hari?" tanya Abrar.
"Nggak, itu tergantung habis baksonya," jawab Dimas.
Di sisi lain, Dimas juga tak lupa mengirim uang untuk keluarganya di kampung halaman.
Source | : | TribunSolo |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar