GridPop.ID - Kisah cinta Luna Maya memang selalu menari untuk diperbincangkan.
Wanita kelahiran Bali ini telah menjalin hubunga dengan sederet pria dewasa dan tentunya mapan.
Sebut saja Ariel NOAH hingga sosok Reino Barack.
Nama Reza Prawiro disebut-sebut juga sempat meluluhkan hati Mbak Bulan ini usai putus dari Ariel NOAH.
Sederet foto mesra Luna dan Reza ditambah foto bersama keluarga yang beredar luas menjadi bukti jika keduanya sudah sangat dekat.
Sosok Fachri Albar pun juga sempat dikabrka dekat denga Luna Maya.
Namun siapa sangka, Luna May ternyata pernah klepek-klepek dengan brondong.
Siapakah brondong tersebut?
Sosok Teuku Rassya tentunya sudah tak asing lagi bagi publik.
Anak laki-laki Tamara Bleszynski ini popler karena wajahnya yang begitu rupawan.
Dia pun juga turut terjun di bidang hiburan seperti sang ibunda.
Ya, pria brondong yang sempat buat Luna Maya klepek-klepek adalah Teuku Rassya.
Melansir dari Nakita.ID, di tahun 2014 silam, Luna Maya pernah terang-terangan mengakui kalau dirinya menyukai sosok Teuku Rasya.
Terpaut jarak usia 15 tahun, Luna tak segan menggandeng dan memeluk Rassya, lho.
Bahkan ia juga meminta anak Tamara Bleszynski tersebut mem-follow akun sosial medianya.
Miliki kesamaan dengan Raffi Ahmad yang pernah menaruh perasaan dengan lawan jenis yang juga terpaut jarak usia belasan tahun.
"Ohh jadi dulu perasaannya Raffi dan pasangan sebelumnya seperti ini, mencintai orang yang di bawah umur," tukas Luna Maya dikutip Nakita.id dari unggahan 'Yuk Keep Smile TTV'.
"Luna Maya aja suka lho sama dia (Teuku Rassya)," ujar Raffi Ahmad dikutip Nakita.id dari unggahan kanal YouTube 'Okay Bos' (5/9/2019).
"Kamu nih, kan Luna Maya sendiri, kamu bisa naksir nggak sama tante Luna?" tanya Raffi Ahmad.
"Nggak pernah tahu lah itu, namanya jodoh..." jawab Teuku Rassya.
Mendengar jawaban Teuku Rassya, Raffi Ahmad pun berkoar-koar.
"Lun, ada berondong yang menanti kamu," tukas Raffi Ahmad.
GridPop.ID (*)
Source | : | Nakita,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar