GridPop.ID - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ 182 menjadi pukulan keras bagi banyak orang.
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak yang lepas landas pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.36 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta itu dikabarkan terjatuh di perairan Pulau Seribu.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban pun masih berlangsung.
Agustiawan, pemuda asal Kota Singkawang ikut merasakan kepedihan yang dialami.
Pasalnya, dirinya nyaris ikut dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
Agus yang saat ini sedang kuliah di Yogyakarta berencana pulang untuk menjenguk ibunya yang sakit.
Jika rencana tersebut jadi terlaksana, Agus akan pulang menggunakan maskapai Sriwijaya Air pada Sabtu (9/1/2021).
"Rencananya dari Jogja ke Jakarta terus berangkat ke Kalbar, tapi Agus batalkan,"
"kalau misalkan tidak dibatalkan, Agus berangkat ke Kalbar tanggal 9 sore pakai Sriwijaya," jelas Agus kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu 9 Januari 2020.
Agus kemudian menceritakan kepulangannya tertunda karena dicegah sang bunda yang memintanya fokus pada Ujian Akhir Semester (UAS).
Ia pun bersyukur mendengar nasihat bundanya dan tak jadi pulang menggunakan maskapai Sriwijaya Air pada Sabtu 9 Januari 2021 kemarin.
"Bersyukur sekali, karena Allah masih berikan kesempatan untuk mengingat-Nya, Allah Maha Baik," tutur Agus.
Agus pun berharap ada kabar baik dari 62 orang yang ada di pesawat tersebut.
Kisah lainnya diceritakan Nabila, adik dari Indah Halima Putri, salah seorang penumpang pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut.
Melansir dari Kompas.com, Nabila membeberkan jika sang kakak sempat mengirimnya pesan sebelum pesawat lepas landas.
Nabila membeberkan jika sang kakak sempat mengiriminya foto dari dalam kabin dimana terlihat di luar jendela kondisi sedang hujan.
Selain itu, Indah juga sempat mengirimkan pesan agar keluarga mendoakannya selamat sampai tujuan.
"Doakan ya," begitu pesan terakhir Indah yang dikirim kepada Nabila.
Lebih lanjut, Nabila mengatakan, kepulangan Indah ini ditemani suami, mertua, anak, serta keponakan suaminya.
"Namun sejak hamil besar, Indah pulang ke Desa Sungai Pinang hingga melahirkan dan anaknya usia tujuh bulan," kata Nabila, saat ditemui di kediamannya, Sabtu.
"Baru seminggu lalu suami Indah, Muhammad Rizky wahyudi menjemput untuk kembali ke Pontianak. Namun, musibah itu tiba," ujar Nabila.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Pontianak dengan judul, KISAH Mahasiswa Jogja Dicegah Ibunya Pulang Singkawang Sabtu 9 Januari 2021 Sebelum Tragedi SJ182
Source | : | Kompas.com,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar