"Maskapai ini (Sriwijaya Air) pada akhir 2019 mengakhiri kemitraan selama setahun dengan maskapai nasional Garuda Indonesia, dan beroperasi secara independen," tulis CNA pada Minggu (10/1/2021).
Dalam artikel berjudul "Sriwijaya Air crash places Indonesia's aviation safety under fresh spotlight", CNA juga menyebutkan separuh lebih armada Sriwijaya Air sempat dikandangkan Kementerian Perhubungan karena faktor kelaikan terbang.
Dikandangkannya pesawat-pesawat selama awal pandemi virus corona lalu disorot New York Times.
Dikatakan bahwa para pilot merasa mulai dari awal lagi setelah jeda sebulan, ujar Captain Rama Noya, Ketua Asosiasi Pilot Indonesia yang juga penerbang Sriwijaya Air.
"Mental kru terpukul karena pemotongan gaji akibat pandemi, dan dengan jam terbang bulanan rendah, kinerja kru harus diperhatikan," ucap pakar aviasi indepen Indonesia, Gerry Soejatman, yang dikutip New York Times.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar