"Produk kosmetik bermerkuri juga akan membuat dampak jangka panjang kepada penggunanya, bukan hanya dapat merusak kulit wajah," kata Penny dalam diskusi daring bertajuk Stop Kosmetik Bermerkuri, Petaka Dibalik Putih dalam Sekejap, Rabu (6/9/2020).
Bahaya kosmetik bermerkuri dapat berdampak pada kesehatan dan memicu berbagai penyakit, seperti kanker kulit, gangguan saraf, gangguan ginjal kronis, emboli paru, dan gangguan janin jika dipakai oleh ibu hamil.
Sementara itu, hidrokuinon dianggap sebagai bahan topikal utama yang dapat menghambat produksi melanin, karena mengurangi produksi melanin kulit yang bertanggung jawab untuk warna kulit.
National Center for Biotechnology Information menyebut hidrokuinon tak aman untuk kulit. Pasalnya, hidrokuinon menyebabkan gangguan struktural pada stratum korneum epidermis dan keratin pada kulit.
Tak hanya itu, konsentrasi hidrokuinon yang lebih tinggi juga mengurangi ketebalan kulit dan menyebabkan gangguan epidermis.
Sehingga, penggunaan hidrokuinon dalam krim pencerah kulit dapat meningkatkan masalah kesehatan.
Sifat karsinogenik dalam hidrokuinon ini, bahkan membuatnya telah dilarang di beberapa Negara, seperti Eropa, Australia, dan Jepang, sebagai upaya mengurangi risiko kanker kulit.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar