GridPop.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Inul Daratista.
Biduan dangdut satu ini dikenal dengan goyang ngebornya yang populer.
Memulai karier dari panggung ke panggung, kini inul menjadi seorang penyanyi dangdut ternama.
Beberap waktu lalu, Inul sempat menceritakan lika-likunya dalam mencapai titik saat ini.
Melansir dari Kompas.com, Inul menceritakan pernah disekap di Batam karena diiming-imingi honor Rp 100.000.
Inul menceritakan, ia yang biasanya menjadi penyanyi kafe dengan honor Rp 20.000, tergoda ketika ada orang menawarkan pekerjaan di Batam dengan honor lima kali lipat.
Tergiur honor besar dan dijanjikan bakal tampil 10 kali yang artinya menghasilkan Rp 1 juta, Inul nekat berangkat ke Batam.
Sayangnya, ternyata ia dibohongi. Menurut pengakuan Inul Daratista, dia disekap selama sekitar 40 hari.
Ia pun juga pernah menghadapi pengalaman pahit saat baru merintis karier di Ibu Kota.
Inul mengatakan pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta untuk pada 2002.
Inul merantau seorang diri ke Jakarta dari kampung halamannya, di daerah Jawa Timur.
Saat itu Inul mendapatkan pengalaman pahit lantaran hampir diperkosa oleh oknum di salah satu perusahaan label musik.
Namun berka kerja keras dan lika-liku yang dilalui Inul, ia kini menuai hasilnya.
Diketahui, kini Inul tak hanya sukses di bidang musik dangdut Tanah Air namun juga membangun sederet bisnis yang menjadi ladang uangnya.
Dikutip dari bio di laman instagramnya, Inul Daratista memiliki 3 bisnis mentereng.
Bisnisnya adalah Shake a shake yang merupakan minuman kekinian dan crispy chicken.
Tak haya itu, Inul juga memiliki bisnis coklat herbal, dan yang terakhir adalah bisnis karaoke yang sudah memiliki beberapa cabang di tanah Air.
Melansir dari laman kompas.com pada Mei 2020 lalu, ternyata Inul Daratista merintis usaha karaokenya sejak tahun 2005.
Usahanya kini yang telah berbuah hasil, tak membuat Inul menjadi pribadi yang tinggi hati.
Inul pun membeberkan kalau dirinya ingin kembali menjadi orang 'ndeso' yang hidup sederhana di perkampungan.
Kekayaan yang dimilikinya selama ini semata-mata merupakan perjuangan hidup untuk anak semata wayangnya.
Dalam unggahannya, Inul bercerita panjang lebar terkait kehidupan yang telah ia rasakan.
"Mengejar duniawi ga akan ada habisnya, memang kita butuh uang dan semuanya," tulisnya.
"Banyak yang punya rumah besar termasuk saya yang tidak begitu besar banget seperti yang lain sampe ribuan meter malah hektar barangkali, begini saja capeknya,"
"Gimana yang rumahnya megah se-lapangan. Saya aja pingin cukup 2 kamar, ada 2 orang ART makan sederhana, cukup ruang ibadahnya dan bersih," beber Inul ingin hidup sederhana saja.
Namun kini, ia menyadari bahwa rumah besar miliknya dan segenap harta yang dipunya hanya untuk anak semata wayangnya.
"Punya rumah bagus adalah impian smua orang. Tapi tidak semua orang."
Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah Akan Perpanjang PPKM Jawa-Bali Sampai Februari 2021, Begini Penjelasannya
"Ketika hidup mengikuti hasrat tentu tak akan ada habisnya, karena pada dasarnya manusia itu punya jiwa serakah dan selalu kurang. Bagiku sekarang punya rumah untuk dikasih ke anak," lanjutnya.
Inul mengaku bahwa ia dan Adam telah memiliki rumah kecil di pedesaan yang akan ditempatinya saat sudah tua nanti.
"Aku dan suami sudah ada rumah kecil sederhana yang akan kita tinggali berdua nanti kalo Ivan sudah berkeluarga."
"Membayangkan ora (tidak) repot nyapu ruangan gede, mikir ini itu anu, dan cukup ada tanaman kecil buat tandur (menanam) lombok (cabai) dan nanem mawar melati. Punya gubuk di perkampungan hirup oksigen dan makan sego jagung (nasi jagung)," imbuhnya rindukan suasana pedesaan yang asri dan nyaman.
Inul benar-benar merindukan kehidupannya saat hidup di kampung halaman, walaupun dulu ingin menjadi orang kaya di kala hidupnya sedang susah.
"Aku pun demikian ketika jadi orang susah pengen jadi orang punya. Sekarang (sudah) punya malah pengen dadi wong ndeso kesokeso (ingin jadi orang desa yang tersiksa)," tambahnya.
Yang terpenting bagi Inul adalah selalu hidup bersyukur dan berkecukupan dan sederhana.
"Dan aku ingin hidup sesederhana mungkin. Punya tabungan buat masa depan anak cukup. Makan sama suami cukup. Bisa kasih gaji pegawai cukup. Ora (Tidak) buat foya-foya. Ora perlu barang mewah maneh (Tidak perlu barang mewah lagi)," pungkasnya panjang lebar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,GridPop.ID |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar