Lalu, berapa lamakah kekebalan tubuh seseorang terbentuk setelah divaksin?
Spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes, DR Dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, MKes, FINASIM menjelaskan, rata-rata vaksin mengeluarkan dua dosis.
Vaksin Sinovac yang telah didistribusikan, misalnya, memiliki rentang waktu dua minggu atau 14 hari antara pemberian dosis pertama dan kedua.
Dosis pertama diberikan dengan tujuan agar tubuh mengenali antigen (vaksin yang diinjeksikan), sehingga tubuh bisa mulai membentuk antibodi pada titer tertentu, sehingga pada dosis kedua diharapkan bisa terbentuk lebih tinggi lagi.
"Efikasinya sejak vaksin pertama disuntik, antara dosis pertama dan kedua kan dua minggu. Dalam dua minggu titernya sudah tinggi sekali bisa mencapai 99 persen lebih dari yang diharapkan."
Ia menambahkan, titer antibodi orang yang telah divaksin akan tetap tinggi, bahkan hingga tiga bulan setelahnya.
Hanya saja, para ahli hingga saat ini masih meneliti berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 itu dapat bertahan pada orang-orang yang telah divaksin.
Selain karena virus tersebut masih sangat baru, adanya mutasi virus membuat para peneliti seluruh dunia masih terus mengumpulkan data tentang Covid-19.
"Salah satu contohnya vaksin flu diharapkan (diberikan) satu tahun sekali. Mungkin saja Covid-19 diminta satu tahun sekali booster. Kita tunggu saja penelitiannya," ungkap Indra.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Septiana Hapsari |
Editor | : | Septiana Hapsari |
Komentar