GridPop.ID - Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda berkesudahan.
Per Minggu (24/1) total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi lebih dari 99 juta kasus.
Namun, hal berbeda justru terlihat di Wuhan dimana keadaan sudah mulai membaik dari pandemi Covid-19.
Padahal setahun yang lalu, sebuah pemberitahuan dikirim ke seluruh ponsel warga Wuhan pukul 2 pagi.
Pemberitahuan itu mengumumkan kuncian pertama virus corona di dunia, yang membuat salah satu pusat perekonomian dunia yang ramai itu menjadi macet hampir dalam waktu semalam.
Kuncian atau lockdown di kota Wuhan saat itu berlangsung selama 76 hari. Akan tetapi, kondisi hari ini berbeda.
Sabtu pagi (23/1/2021), berdasarkan laporan Associated Press (AP) beberapa penduduk kota Wuhan, tempat pertama kali virus corona terdeteksi tampak asyik berlari dan berlatih Tai Chi di taman yang diselimuti kabut di sisi Sungai Yangtze.
Sebagian besar kehidupan sudah kembali normal, khususnya di kota berpenduduk 11 juta itu, bahkan ketika seluruh dunia bergulat dengan penyebaran varian virus yang lebih menular.
Lalu lintas memang sepi di Wuhan tapi tidak ada penghalang yang dipasang seperti setahun lalu, untuk mengisolasi lingkungan dan memaksa orang kembali ke rumah dan apartemen mereka.
Kota Wuhan telah menyumbang angka kematian akibat Covid-19 sebagian besar dari 4.635 di China.
Meski sebagian besar kota-kota di China telah bebas dari wabah, pertanyaan tentang asal-usul virus masih bergelayut.
Walau begitu, Wuhan telah dipuji karena berkorban dengan menjadi semacam Stalingrad dalam perang China melawan virus.
Kota Wuhan marak disebut dalam buku, dokumenter, acara TV dan pidato berisi madah dari para pejabat termasuk kepala negara dan pemimpin Partai Komunis China, Xi Jinping.
Seorang warga bernama Chen Jiali (24) mengatakan bahwa Wuhan adalah kota heroik, "Kami pikir Wuhan adalah kota heroik. Bagaimanapun, Wuhan menghentikan ekonominya untuk membantu China menangani pandemi. Itu tindakan mulia."
Tetapi, China pada Sabtu masih mengumumkan 107 kasus infeksi. Provinsi utara Heilongjiang menyumbang angka terbesar, 56 kasus.
Beijing dan pusat keuangan di timur Shanghai melaporkan 3 kasus baru di antara pengujian massal, penguncian rumah sakit dan kompleks perumahan yang terafiliasi dengan virus belakangan ini.
Jelang Imlek, Tahun Baru China bulan depan, pihak berwenang mewaspadai potensi lonjakan baru kasus infeksi akibat Covid-19.
Otoritas mengimbau kepada orang-orang untuk tidak bepergian dan menghindari pertemuan sebanyak mungkin.
Masih banyak juga sekolah yang beralih ke kelas online dan pemakaian masker di tempat umum, di dalam ruangan dan transportasi umum juga sudah menjadi kebiasaan saat ini.
Namun kembali pada Wuhan, sejak berakhirnya lockdown di kota itu, sebagian besar warga telah terhindar dari wabah lebih lanjut.
Seorang guru kimia bernama Yao Dongyu (24) mengatakan hal itu karena warga Wuhan punya kesadaran yang lebih akibat pengalaman traumatis tahun lalu.
“Saat itu, masyarakat sangat gelisah, tapi pemerintah sangat mendukung kami. Itu jaminan yang sangat kuat, jadi kami melewati ini bersama-sama," kata Yao.
"Sejak warga Wuhan mengalami pandemi, mereka melakukan tindakan pencegahan pribadi lebih baik daripada orang di daerah lain."
China dengan kukuh membela tindakan mereka di masa awal wabah dengan mengatakan pihak mereka telah membantu mengulur waktu bagi seluruh dunia sambil mendorong sebuah spekulasi bahwa virus itu dibawa ke kota Wuhan dari luar China, mengacu pada laboratorium di Amerika Serikat (AS).
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Wuhan Sudah Kembali Normal Saat Dunia Masih Berjuang Melawan Pandemi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar