GridPop.ID - Meninggalnya seorang dokter asal Palembang berinisial JF (49) menggemparkan publik.
Pasalnya, korban ditemukan tewas sehari setelah disuntik vaksin Covid-19.
Walhasil, publik pun berasumsi penyebab kematian korban.
Menanggapi hal ini, ahli forensik pun membeberkan fakta soal hasil visum.
Ahli forensik pun menyinggung bintik merah pada jenazah korban sebagai petunjuk penyebab kematiannya.
Bermula ditemukan di dalam mobil
Mayat JF pertama kali ditemukan oleh pegawai minimarket, Ade (20) di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.
Ade melihat JF di dalam mobil yang terparkir di sebuah minimarket Jalan Sultan Mansyur.
Kecurigaan muncul lantaran pengemudi mobil tidak menunjukkan pergerakan sama sekali.
"Saya kita itu mobil pengunjung kafe sengaja di parkiran di depan minimarket tapi dari pagi sampai malam tidak pergi-pergi. Dari situ timbul kecurigaan kami," tutur Ade, dikutip dari Tribun Sumsel.
Warga kemudian segera menghubungi kepolisian untuk mengevakuasi JF yang ternyata sudah meninggal dunia.
Jenazah JF dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Sehari sebelumnya disuntik vaksin
Sehari sebelum ditemukan meninggal, JF menjalani vaksinasi Covid-19.
Usai divaksin pada Kamis (21/1/2021), JF tidak menunjukkan reaksi apapun.
Sehingga, kematian dokter itu disinyalir bukan terjadi karena suntikan vaksin.
Hasil pemeriksaan forensik
Berdasarkan keterangan dokter ahli forensik, ditemukan bintik merah pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di sekitar mata, wajah, tangan dan dada.
Masih menurut dokter forensik, tak ada hubungan antara kematian JF dengan suntikan vaksin.
Sebab vaksin dalam bentuk suntikan seharusnya menimbulkan efek dalam waktu singkat.
"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat," kata dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution melalui telepon, Sabtu (23/1/2021).
Menurutnya, JF meninggal karena penyakit jantung, bukan karena suntikan vaksin.
"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin," kata dia.
Satgas Covid-19: jangan takut divaksin
Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan membenarkan jika JF meninggal lantaran penyakit jantung.
"Jadi di sini kami tegaskan bahwa kematian almarhum tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang sudah dilakukan. Dari tanda-tanda di tubuhnya, beliau meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung. Hal ini juga sudah dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang sudah dilakukan," tegas Yudhi, dikutip dari Tribun Sumsel.
Atas kejadian itu, Yudhi pun mengimbau kepada tenaga kesehatan untuk tidak takut divaksin. Sebab, meninggalya JF tidak ada hubungannya sama sekali dengan vaksin.
"Vaksin yang diberikan juga sudah melewati berbagai uji dan hasilnya bagus semua. Maka kita mengimbau supaya jangan takut divaksin. Keamanannya sudah dijamin dan SOP juga sudah dijalankan," ujar dia.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Ini Kata Ahli Forensik soal Dokter Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Covid-19
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar