"Setelah saya datang ke rumahnya, memang kondisi tempat tinggalnya memprihatinkan. Dia tinggal di kawasan padat penduduk di sekitar Terminal Joyoboyo, di mana itu kawasan kumuh," kata Daniel.
Menurutnya, Andra tinggal seatap bersama dengan orang tua dan kakak perempuannya.
Mirisnya, rumah yang ditinggali oleh Andra hanyalah kamar petak seluas 2 x 2 meter saja.
"Dia tinggal di kos-kosan di kamar petak ukuran 2 x 2 meter yang dihuni ayah tiri, ibu kandung dan kakak berusia 12 tahun," ujar Daniel.
Pendiri Komunitas Tolong Menolong ini mengaku, Andra saat ini masih tetap bersekolah secara daring.
Namun, lantaran memiliki banyak waktu luang, ia dan kakaknya ikut membantu orang tua mereka dengan berjualan donat keliling.
"Dari Senin sampai Sabtu dia jam 13.00 sampai maghrib jualan donat keliling sama kakak perempuannya. Memang pengen bantu orang tuanya karena posisi sekarang orang tuanya (karena pandemi) ngga bekerja," ungkap Daniel.
Viralnya kisah perjuangan Andra di media sosial itu rupanya berbuah manis.
Betapa tidak, melansir TribunJateng.com, Andra tiba-tiba mendapat tawaran untuk bermain film.
Tentu saja hal itu tak terlepas dari campur tangan Daniel.
Sebab sang sutradara sendiri merupakan salah satu rekan Daniel yang ikut tertarik dengan kisahnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar