"Teman gue telepon, gue bilang 'kayaknya Ashraf udah enggak ada'. Dia (Noah) bilang 'jangan bilang gitu. Kita kan enggak tahu'," cerita BCL.
Namun dengan optimisme yang tinggi, Noah masih berharap jika Ashraf masih dapat diselamatkan.
"Iya kita ke rumah sakit," ajak BCL.
"Rumah sakit bisa nolongin enggak?" tanya Noah.
"Harusnya bisa. Kalau masih bisa, bisa. Kalau enggak bisa ya enggak bisa," ucap BCL menirukan percakapan saat itu.
Bak telah memiliki firasat, BCL melihat tatapan dokter yang menangani sang suami.
"Gue cuma ngaji aja di sampingnya (Ashraf) dengan apa yang gue bisa pada saat itu."
"Anak gue duduk tapi enggak mau melihat. Gue udah feeling, gue udah tahu," lanjut BCL.
Rasa ikhlas pun diungkap BCL, bahkan ia juga sempat mengurai kata-kata pilu di depan jasad sang suami.
"Momen ketika gue menemukan Ashraf di tempat tidur itu udah tahu."
"Di kepala gue cuma 'kalau kamu mau pergi, pergi. Aku baik-baik aja'. Aku enggak mau menahan dia. Kalau lebih baik dia pergi, pergi. 'Gue urus anak lu, tenang'," pungkas BCL.
Usai dokter mengabarkan jika sang suami telah tiada, BCL pun lantas mengabari Noah.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Veronica S |
Komentar