Menanggapi hal ini, Hamsinah pun angkat bicara.
Ia beralasan jika pemecatan Hervina bukan karena unggahan soal gaji di media sosial.
Namun lebih kepada sudah tercukupinya tenaga pengajar.
"Tidak ada hubungannya pemecatan ini dengan postingan di media sosial. Saat ini sudah ada dua orang CPNS (calon pegawai negeri sipil) yang baru masuk mengajar,"
"Jadi kuota tenaga pengajar sudah lebih," kata Hamsinah seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Hervina pun langsung mengadukan nasibnya ini ke DPRD Bone agar guru honorer lebih diperhatikan.
"Tolong guru honorer lebih diperhatikan ke depannya. Jika perlu diangkat jadi PNS. Cukup saya saja yang mengalami nasib seperti ini," ungkapnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Mataram |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar