GridPop.ID - Lagi-lagi dunia pendidikan Indonesia tercoreng dengan aksi nakal seorang guru.
Bagaimana tidak, AS (18) guru asal Asahan, Sumatra Utara tega memperdaya muridnya yang masih 15 tahun untuk diajak berhubungan badan.
Dengan gombalan maut AS, korban yang berinisial SSK (15) pun terpedaya.
Hubungan terlarang guru dan muridnya ini bermula saat tersangka menghubungi korban melalui WhatsApp (WA) sekitar pukul 22.00 WIB.
Tersangka mengatakan akan datang ke rumahnya di Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan.
Setelah tersangka tiba, korban membukakan pintu.
Tersangka langsung mengaku ingin mengatakan sesuatu.
Karena tidak ingin diketahui oran glain, tersangka dan korban masuk ke dalam kamar.
"Saat di dalam kamar, tersangka menangis dan mengatakan 'jangan pernah meninggalkan aku, aku tidak rela kau sama orang lain'," ujar AKP Ramadhani, Kasatreskrim Polres Asahan, seperti yang dikutip dari Surya Malang.
Tersangka mengaku sangat sayang dan cinta kepada korban.
Sebelum berhubungan badan, tersangka mengaku siap bertanggung jawab.
"Katanya, tersangka akan menikahi korban setelah selesai pendidikan atau kuliah sekitar 8 tahun lagi."
"Kamu adalah masa depanmu," kata Ramadhani menirukan ucapan tersangka kepada korban.
Setelah mengetahui hubungan terlarang tersebut, orang tua korban melapor ke Polres Asahan pada 10 Februari 2021.
Sehari kemudian, orang tua korban membawa tersangka ke Unit PPA Sat Reskrim Polres Asahan.
"Mereka melaporkan perbuatan tersangka kepada murid didiknya," katanya.
Sebagai tambahan informasi, kejadian serupa juga pernah terjadi di Lamongan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Melansir dari Kompas.com, hubungan terlarang guru dan murid ini bermula saat F (26) meminta muridnya DF (17) datang ke rumahnya.
Ternyata tersangka membujuk DF untuk berhubungan badan. Saat itu, tersangka sambil merekam adegan suami istri itu menggunakan ponselnya.
Ternyata, tersangka menggunakan rekaman itu untuk minta 'jatah' lagi kepada korban di lain hari.
"Tersangka selalu mengancam akan menyebarkan rekaman video itu kepada orangtua korban dan para guru," ungkap Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar