GridPop.ID - Syahrini dan Reino Barck diketahui masih menjalani honeymoon mesra di negeri Sakura, Jepang.
Reino Barack pun memanjakan sang istri dengan sederet fasilitas mewah selama pulang ke kampung halamannya itu.
Tak hanya itu, Reino Barack juga mengajak Incess sapaan akrab Syahrini untun kulineran mewah selama berada di Jepang.
Dilansir dari laman Grid.ID, bersama ibu mertua dan sang suami tercinta, Syahrini diboyong untuk menyantap daging kijang hingga wagyu saat makan malam bersama.
Usut punya usut, wagyu merupakan daging sapi termahal di dunia yang diproduksi di Jepang.
Melansir dari laman Kompas.com, biasanya harga satu kilogram Wagyu A5 dihargai mulai dari 500 – 1.000 dollar AS atau setara dengan Rp 7 juta - Rp 14 juta.
Tak hanya itu, Syahrini dan Reino Barack juga kerap memamerkan keromantisan bak pasangan yang tengah dimabuk asmara selama berada di Jepang.
Namun sayang setelah menikah pada tahun 2019 silam, Reino Barack dan Syahrini sampai saat ini masih belum dikaruniai momongan.
Keduanya sempat mengaku jika ingin menikmati momen kemesraan berdua sebelum akhirnya dikaruniai buah hati.
Meski belum ada tanda-tada hamil, siapa sangka Reino Barack dan Incess sudah mempersiapkan rencana didikan untuk calon anaknya nanti.
Meski bakal terlahir dari keluarga konglomerat tajir, Reino dan Syahrini nampaknya enggan memanjakan buah hatinya kelak.
Ditilik dari kanal YouTube Medcom ID melalui laman GridFame.ID, Sabtu (20/6/2020) dikutip dari Banjarmasin Post, dua sejoli ini pun buka-bukaan terhadap rencananya untuk anak mereka.
Pasalnya, saat remaja Reino tumbuh menjadi putra yang dewasa karena sudah tinggal sendirian di Swiss untuk menempuh pendidikan.
Reino pun mengungkap bahwa ia ingin anaknya mandiri sedari remaja.
"Menjadi mandiri itu baik sekali. Jadi mungkin suatu saat nanti saya juga akan menerapkan pada anak-anak saya suatu hari nanti," ucap Reino.
Keinginan Reino agar anaknya mandiri ini juga sudah disetujui oleh Syahrini.
"Dan ini juga sudah pernah saya bicarakan sama istri. Dia juga setuju, karena hasilnya itu pasti akan sangat bagus," jelas Reino.
Pria yang sudah hidup sendiri di Swiss pada usia 12 tahun ini mengungkap bahwa ia mendapatkan banyak hal dari belajar mandiri.
"Banyak sekali hal-hal yang perlu saya pelajari dari nol lagi," ucap Reino.
"Ada istilah bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," imbuhnya.
"Dan yang paling penting itu ya, transisi remaja menuju dewasa, kamu sudah mengalami banyak hal itu," tambahnya.
Bagi Reino, yang paling penting dari semua itu adalah mengajarkan anak berdasarkan latar belakang keluarga yang baik dan juga lewat fondasi agama yang kuat. GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,gridfame |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar