Trauma Wulan tak hanya dirasakannya sendiri, bahkan perceraian mereka juga memiliki dampak pada putrinya Shaloom.
Tak hanya saat Shaloom Razade masih balita, Wulan mengatakan trauma tersebut masih terlihat pada putrinya hingga dewasa.
"Ya enggak usah diulang lagi cuma kejadian waktu itu kan kita ada perebutan anak, ada tragedi-tragedi itulah. Lama.
Shaloom tuh kalau dengar 'ceklek' (suara pintu) dia langsung kayak kaget," ungkap Wulan Guritno.
"Akhirnya dia over cari perhatian. Ya itu gimana kita sebagai orangtuanya menetralisir itu kan, tugas kita karena kita yang udah membuat sebuah kesalahan perpisahan itu," tambahnya.
Ketika mulai remaja, Wulan merasa Shaloom sulit menaruh kepercayaan kepada orang baru.
"Dia trust issue-nya rada. Mungkin bisa ditanya langsung ke dia, tapi aku merasa trust issue lumayan, jadi dia enggak bisa terlalu open," tutur Wulan Guritno. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com,YouTube |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar